KBRN, Jakarta: Direktur Utama (Dirut) LPP RRI, I Hendrasmo mengajak pemuda Indonesia untuk memajukan negara. Tentunya dengan semangat yang dimiliki para pejuang kemerdekaan RI terdahulu. 

Dia mencontohkan, seperti perjuangan yang dilakukan  Abdulrahman Saleh dan Yusuf Ronodipuyro  yang rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk menyiarkan kemerdekaan Indonesia. Di mana kedua tokoh tersebut berusaha menggalang opini kemerdekaan hingga ke pelosok negeri melalui Radio Republik Indonesia.

"Angkasawan-angkasawati bekerja berdasarkan sejarah, berdasarkan fatsun (kesantunan) kami dengan memainkan peran sejarah. Tentunya dengan menggalang opini dan informasi melalui RRI," katanya dalam diskusi kebangsaan bersama Ikatan Alumni Perhimpunan Pelajar Indonesia (IAPPI)., di Auditorium Abdurahman Saleh, Gedung RRI, Jakarta, Selasa (21/3/2023). 

"Kami satu-satunya radio yang memiliki predikat Republik Indonesia. Karena kami mementingkan kepentingan nasional, menjaga konsesus bangsa, membangun rasa cinta tanah air, mengawal ideologi negara sehingga menjadi NKRI.

Dia menceritakan, para pejuang pendahulu telah merumuskan tugas mulia untuk RRI, yakni Tri Prasetya. Kini menjadi mars RRI, 

"Tri Prasetya isinya melindungi RRI maupun siarannya dari ancaman luar yg mengancam negara juga mengancam cita cita bangsa Indonesia. RRI mengedepankan kesatuan dan keselamatan bangsa Indonesia dengan karya RRI," katanya, menjelaskan.

Meski ada terpaan disrupsi karena perkembanagn teknologi dan komunikasi, Hendrasmo berharap Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) memainkan peran kesejarahannya seperti Muhammad Hatta, Sutan Sjahrir, dan Prof Soepomo. Di mana para tokoh tersebut merupakan agen perubahan dengan pemikiran ke-Indonesiaan yang otentik.

"Untuk teman-teman alumni PPI selamat mengali potensi dengan peran kesejarahan, supaya mampu memberikan kontribusi. Sekaligus mengakselerasi dan memajukan peran Indonesia di dunia," ucapnya.

Diketahui, Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) menyelenggarakan dialog dengan tema "Akselerator Indonesia Mengglobal". Dialog tersebut diikuti ratusan Ikatan Alumni Perhimpunan Pelajar Indonesia (IAPPI).

Dialog tersebut dihadiri sejumlah tokoh diantaranya, Founder Narasi TV Najwa Shihab, Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto, Koordinator PPI Dunia 2011-2012 Febry H.J. Dien. Kemudian turut hadir, 

Rektor UII Prof. Fathul Wahid, Rektor UB Prof. Widodo, Ketua Umum ILUNI UI  Didit A. Ratam, Rektor Universitas IPB  Prof. Dr. Arif Satria.