Sentimen
Positif (99%)
21 Mar 2023 : 12.44
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Institusi: UIN, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, IAIN

Kab/Kota: Madinah

Kasus: covid-19

Marullah Matali, Eks Walkot Jaksel Pilihan Heru untuk Deputi Gubernur

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Nasional

21 Mar 2023 : 12.44
Marullah Matali, Eks Walkot Jaksel Pilihan Heru untuk Deputi Gubernur
Jakarta, CNN Indonesia --

Sekretaris Daerah (Sekda) Jakarta Marullah Matali dilantik sebagai Deputi Gubernur DKI Bidang Budaya dan Pariwisata oleh Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (2/12).

"Semoga amanah baru ini bisa semakin mengoptimalkan pelayanan kita kepada masyarakat," ujar Heru dalam keterangan resmi, Jumat (2/12).

-

-

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menjelaskan posisi Deputi Gubernur tersebut disiapkan untuk menghadiri kegiatan apabila Heru sedang berhalangan hadir.

"Jadi pelantikan tadi kita salah satunya kasihan juga pak Pj Gubernur ini kan sendiri. Mungkin kesibukan dia sangat padat, kalau misalkan beliau berhalangan hadir, kan bisa Deputi Gubernur mewakili sebagai Gubernur, itu aja. Deputi kosong, dia sendiri," ujar Prasetyo saat ditemui, Jumat (2/12).

Mengemban jabatan strategis baru, Marullah Matali sebenarnya masuk dalam tiga nama kandidat Pj Gubernur DKI sebelum Heru Budi terpilih. Satu nama lain adalah Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar.

Saat itu, nama Marullah Matali masuk dalam tiga calon kandidat Pj Gubernur DKI yang diusulkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan DPRD DKI Jakarta ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Mengutip dari laman PPID DKI Jakarta, Marullah punya sepak terjang yang mentereng di Ibu Kota. Bahkan, ia pernah mengemban amanah sebagai Wali Kota Jakarta Selatan pada 2018-2021.

Pria kelahiran 27 November 1965 itu mendapat gelar S1 Hukum Islam dari Universitas Islam Madinah di Arab Saudi. Ia kemudian meraih gelar S2 Hukum Islam dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) atau kini disebut UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Marullah mengawali kariernya di Pemerintah DKI Jakarta sejak 1996 dan menduduki beberapa posisi strategis di pemerintahan, seperti Staf Biro Bina Mental Spiritual, Kepala Seksi Bina Lembaga Mental Dinas Bintal dan Kesos, dan Kepala Seksi Dinas Bina Mental Dinas Bintal dan Kesos.

Kemudian Marullah juga pernah memegang jabatan lain di DKI Jakarta, yakni Kepala Sub Dinas Bina Mental Spiritual Dinas Bintal dan Kesos, Kepala Sekretariat Dinas Sosial, Kepala Biro Pendidikan dan Mental, Asisten Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Pariwisata, hingga Asisten Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Pengendalian Kependudukan.

Setelah itu, Marullah mengemban amanah sebagai Wali Kota Jakarta Selatan. Ia menjadi tokoh baru dari langkah rombak jabatan yang dilakukan Gubernur Anies Baswedan saat itu. Sebelumnya, posisi Wali Kota Jakarta Selatan ditempati Tri Kurniadi.

Marullah menjadi empat putra Betawi yang dipercaya Anies saat itu, bersama tiga wali kota lain, yakni Rustam Effendi sebagai Wali Kota Jakarta Barat, Bayu Meghantara sebagai Wali Kota Jakarta Pusat, dan M. Anwar sebagai Wali Kota Jakarta Timur.

Kebersamaan Anies dan Marullah berlanjut saat ia melantik eks Wali Kota Jakarta Selatan tersebut sebagai Sekda DKI pada Januari 2021 lalu. Saat itu, Marullah dipercaya mengemban tugas utama penanganan pandemi Covid-19.

"Kepada Sekda yang baru dilantik, kita masih dihadapkan dengan situasi krisis kesehatan karena Covid-19. Pemprov DKI juga harus bisa mengembalikan kondisi kesehatan-perekonomian yang melemah agar kondisi sosial warga Jakarta bisa berjalan dinamis pada hari-hari ke depan," kata Anies dalam keterangan tertulisnya, Senin (18/1/2021).

Anies juga meminta agar Sekda Marullah dapat memastikan koordinasi lintas lembaga pemerintahan di Jakarta berjalan dengan baik. Ia juga meminta agar Marullah tetap mengejar target pembangunan yang sudah tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Kegiatan Strategis Daerah (KSD).

"Terkait dengan pembangunan harus dijalankan dengan sebaik-baiknya dan dalam tempo sesuai dengan rencana, di sisi lain harus membangun suasana kerja suasana yang kolaboratif," ujarnya.

(skt/pmg)

[-]

Sentimen: positif (99.8%)