5 Fakta Anwar Usman Disumpah Jadi Ketua MK, Ini Janjinya
Okezone.com Jenis Media: Nasional
JAKARTA - Anwar Usman diambil sumpahnya sebagai ketua Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2023-2028. Anwar usman diambil sumpahnya berbarengan dengan Saldi Isra yang menjadi Wakil Ketua MK. Berikut faktanya.
1. Sumpah diambil di Gedung MK
BACA JUGA:
Acara pengambilan sumpah Anwar Usman sebagai ketua Mahkamah Konstitusi (MK) dan Wakil ketua MK periode 2023-2028, Sadli Isra dilakukan di gedung MK, Jakarta Pusat, hari ini, Senin (20/3/2023).
Acara tersebut dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sejumlah menteri. Seperti Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasona Laolly.
BACA JUGA:
2. MK harus adaptif dalam menegakkan hukum
Anwar Usman menjelaskan, saat ini MK telah hampir berusia 20 tahun. Kata dia sebagai lembaga pengawal konstitusi, MK terus mengalami ujian dan tantangan.
"Dinamika kehidupan masyarakat yang demikian cepat, menuntut Mahkamah Konstitusi, bergerak secara adaptif, dalam menegakan hukum dan konstitusi," ucapnya, Senin (20/3/2023).
Follow Berita Okezone di Google News
3. Akan jadikan MK lembaga transparan
Usai pengambilan sumpahnya, Anwar Usman berikhtiar untuk membangun MK sebagai lembaga yang transparan serta akuntabel, terus dilakukan perbaikan, dan dikembangkan.
Dengan begitu, MK akan mudah dijangkau oleh masyarakat secara umum, dan para pencari keadilan khususnya, termasuk pengembangan transformasi teknologi, untuk mendukung sarana dan prasarana persidangan.
4. Ajak partisipasi aktif masyarakat
Tranparansi itu, sambungnya, adalah dengan senantiasa mengajak partisipasi aktif masyarakat dalam memantau setiap pelaksanaan tugas Mahkamah Konstitusi.
"Inilah wujud implementasi, dan kesungguhan Mahkamah Konstitusi, dalam membangun lembaga peradilan yang transparan, dan akuntabel," tambahnya.
5. Terus jalin kerja sama dengan lembaga peradilan dunia
Tak hanya itu, MK akan terus menjalin hubungan kerjasama dengan lembaga peradilan di dunia. Beberapa kegiatan dan kerjasama telah dilakukan, terakhir penyelenggaraan World Conference on Constitutional Justice, di Bali, pada Oktober 2022, yang diikuti oleh sekitar 100 negara.
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Sentimen: positif (87.7%)