KBRN, Mangupura: Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, dipastikan tidak beroperasi selama Hari Raya Nyepi. Ini berlaku selama 24 jam, mulai Rabu (22/3/2023) pukul 06.00 WITA hingga Kamis (23/3/2023) pukul 06.00 WITA. 

General Manager PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan, mengatakan hal itu sudah disampaikan kepada para udarawan. "Notice to Airmen (Notam) sudah, jadi sepertinya seluruh dunia juga sudah tahu," ujarnya, Minggu (19/3/2023).

Menurut Handy, penghentian operasi bandara setiap Hari Raya Nyepi merupakan hal yang terjadi setiap tahun di Bali. "Jadi, saya rasa ini tinggal penyesuaiannya saja di lapangan," ucapnya.

Handy mengaku sudah berkoordinasi dengan otoritas bandara, ground handling, maupun maskapai yang beroperasi di Ngurah Rai. Diakuinya bahwa beberapa hal yang menjadi perhatian adalah penumpang yang terlantar serta keamanan bandara. 

Untuk itu, pihak Angkasa Pura I menyiagakan 150 personel di Bandara Ngurah Rai selama Nyepi. "Ini adalah aset yang harus dijaga, sehingga kami ikuti aturan yang ada dan menjaga fasilitas di sini," ucap Handy.  

Dikatakan pula bahwa pergerakan penumpang menjelang Hari Raya Nyepi relatif stabil. Namun, Handy tidak memungkiri proporsi keberangkatan lebih tinggi menjelang Tahun Baru Caka 1945. 

Pergerakan penumpang saat ini diperkirakan berada di kisaran 49 ribu sampai 50 ribu orang per hari. Baik untuk keberangkatan maupun kedatangan domestik dan internasional. 

"Kalau melihat tren memang lebih banyak yang berangkat," ujar Handy. Namun, lanjutnya, masih ada beberapa hari ke depan untuk melihat pergerakan penumpang secara umum.