Sentimen
Negatif (79%)
17 Mar 2023 : 15.38
Informasi Tambahan

Event: salat Jumat

Kab/Kota: Demak, Purwodadi, Solo

Reaksi Gibran Mandor Masjid Zayed Tinggalkan Utang Rp 150 Juta di Warung Makan

Merahputih.com Merahputih.com Jenis Media: News

17 Mar 2023 : 15.38
Reaksi Gibran Mandor Masjid Zayed Tinggalkan Utang Rp 150 Juta di Warung Makan

MerahPutih.com - Megahnya Masjid Raya Sheikh Zayed Solo menyisakan masalah bagi pedagang warung makan sekitar.

Mandor proyek masjid yang merupakan hadiah untuk Presiden Jokowi dari Presiden Uni Emirat Arab Mohamed Bin Zayed Al-Nahyan tersebut meninggalkan utang makan di warung senilai Rp 150 juta selama dua tahun.

Warung yang dijadikan utang makan para mandor tersebut bernama "Warung Makan Restu Bunda" di Jalan Ahmad Yani, Kampung Rejosari RT 01/RW 15, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo atau lokasinya berada di seberang Masjid Zayed Solo.

Baca Juga:

Gibran tidak Ingin Kawasan Masjid Raya Sheikh Zayed Kotor gegara PKL

Pemilik warung makan Dian Ekasari (38) mengatakan, persoalan ini bermula saat mandor Masjid Zayed Solo mendatangi warungnya agar mau menyediakan makan. Mandor itu berinisial G, warga Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

"Seingat saya mandor G itu menitipkan 30 pekerjanya untuk makan di warung saya. Kita buat perjanjian bermaterai, salah satu isi perjanjian pembayaran makan di warung dibayarkan dua pekan sekali sejak sekitar 2020," kata Dian di warungnya pada Merahputih.com, Jumat (17/3).

Ia mengatakan, pembayaran itu termasuk untuk konsumsi lain seperti pembelian rokok pekerja. Awal mulanya pembayaran lancar. Selanjutnya ada dua mandor lain yang bergabung makan di warungnya, yakni G asal Purwodadi dengan 55 pekerja, dan N asal Demak dengan 65 orang pekerja.

"Setelah banyaknya mandor berlangganan di warung saya, beberapa bulan ketiganya tidak lancar dalam pelunasan dan menunggak selama dua tahun selama pembangunan masjid berlangsung," papar dia.

Pemilik warung makan Dian Ekasari (38) yang diutang mandor Masjid Zayed Solo, Jumat (17/3). (MP/Ismail)

Dia mengatakan, piutang ketiganya, yakni G, asal Demak Rp 30 juta; G, asal Purwodadi Rp 55 juta; dan N asal Demak Rp 65.556.000. Total ketiganya Rp 150,5 Juta.

"Kebanyakan buat makan dan rokok. Saya pilih jalur kekeluargaan dulu karena mereka kooperatif," kata dia.

Dian mengaku telah ke rumah G dan N di Demak lebih dari satu kali untuk menagih. Kunjungan terakhir membuat surat pernyataan untuk berkomitmen melunasi disaksikan para istri mandor.

Dian berharap Wali Kota Solo ikut membantu mendesak mandor agar mau membantu menyelesaikan masalah ini. Ia pun terpaksa harus menjual perhiasan untuk menutupi utang.

Baca Juga:

Salat Jumat Perdana di Masjid Syeikh Zayed Solo Penuh

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku sudah mengantongi tiga mandor yang kasbon makan di warung selama pembangunan Masjid Zayed Solo.

"Banyak makan di warung rasah (tidak usah) kasbon, segera dibayar kasihan yang punya warung bisa gulung tikar," kata Gibran.

Dia menambahkan, kewajiban PT Waskita sudah selesai membayar para vendor dan mandor. Pemkot akan terus mendesak untuk pelunasan kasbon di warung makan oleh mandor.

"Santai, sudah tak rampungi kemarin malam dalam bentuk uang pelunasan. PT Waskita selaku pelaksana proyek tidak lepas tangan," tandasnya. (Ismail/Jawa Tengah)

Baca Juga:

Wapres Ma’ruf Amin Salat Subuh Berjamaah Bersama Warga di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo

Sentimen: negatif (79.9%)