Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: Universitas Indonesia
Tokoh Terkait
Potensi Partai Baru Masuk Parlemen Tergantung Selera Publik
Mediaindonesia.com Jenis Media: Nasional
TIAP pelaksanaan pemilu selalu bermunculan partai baru di tengah dominasi partai besar. Hal itu pun terjadi pada Pemilu 2024 dengan hadirnya beberapa partai baru yang siap bertarung merebut kursi di parlemen.
Ketua Departemen Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) Julian Aldrin Pasha mengatakan bahwa partai baru memang sulit mengalahkan dominasi partai besar. Akan tetapi semua itu tergantung pada preferensi publik yang memilih.
"Ini memang sangat tergantung dari apakah itu dapat tempat di masyarakat. Karena kalau pemilu dukungan terhadap satu partai itu kan tergantung referensi pemilih," ujarnya kepada Media Indonesia, Jumat (17/3).
Baca juga: CSIS: 114 Juta Generasi Muda akan Jadi Pemilih di Pemilu 2024
Menurutnya, ada beberapa kondisi yang menyebabkan partai baru bisa mendapat tempat di masyarakat. Kondisi extra ordinary atau pun krisis bisa mengangkat partai baru yang memiliki visi misi sesuai harapan publik. "Nah di dalam Pemilu 2024 memang ini masih unpredictable, dilihat kembali potensi yang mungkin muncul preferensi pemilih," imbuhnya.
Julian menyebut bahwa peluang partai baru merebut kursi di parlemen memang sulit diprediksi. Namun tidak ada yang tidak mungkin. Buktinya saat ini politik populisme menjadi andalan banyak partai. Padahal dalam kajian teoritis, populisme menjadi antiklimaks bagi demokrasi.
Baca juga: Kampanye Pancasilais akan Perbaiki Kualitas Pemilu
"Kalau memang pemilih yang memilih itu melihat ada hal yang mungkin mereka harapkan yang kebetulan partai baru, kenapa tidak?," kata dia.
"Tapi sekali lagi tergantung pada preferensi publik, sulit diprediksi karena preferensi publik itu sifatnya bebas, independen," tandasnya.(Van/Z-7)
Sentimen: positif (94.1%)