Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Bantul
Kasus: stunting
Tokoh Terkait
Menteri Desa Luncurkan Desa Bebas Stunting
Krjogja.com Jenis Media: News
Menteri Desa Abdul Halim Iskandar MPd dan dr Hasto Wardoyo (tengah) meluncurkan Desa Bebas Stunting dengan Salam BKKBN. Foto - Jayadi Kastari
BANTUL - Dana desa prioritas untuk 2 hal yakni pertumbuhan ekonomi dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Peningkatan SDM erat huhunganya dengan kesehatan. "Bicara kesehatan yang sekarang gencar, yakni penanganan stunting di kota maupun desa," kata Abdul Halim Iskandar MPd, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) saat peluncuran Desa Bebas Stunting Award 2023 di Hotel Grand Rohan Jogja, Jalan Raya Janti, Banguntapan, Bantul, Kamis (16/03/2023) malam.
Kegiatan tersebut berlangsung dalam momentum Lokakarya Nasional Praktik Baik Desa Bebas Stunting yang diselenggarakan Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (Adinkes). Hadir dan memberi sambutan dr M Subuh MPPM (Ketua Umum Adinkes), dr Hasto Wardoyo SpOG (K) Kepala BKKBN RI. Kegiatan yang berlangsung hingga Sabtu (18/03/2023) tersebut juga dihadiri Shodiqin SH MM selaku Kepala Perwakilan BKKBN DIY. Peluncuran program tersebut ditandai dengan pemukulan gong dan salam BKKBN.
Menurut pengakuan Abdul Halim Iskandar, dirinya sering ditanya soal dana desa. "Dana desa itu untuk apa? Jawaban saya simpel. Dana desa untuk pertumbuhan ekonomi dan peningkatan SDM, termasuk kesehatan, khususnya stunting," ujarnya. Abdul Halim Iskandar yakin, melalui sinergi dan kolaborasi antar-instansi permasalahan stunting pasti bisa diatasi. Untuk memberi semangat penanganan stunting, sekitar September 2023 akan diumumkan Desa Bebas Stunting Award 2023.
Sedangkan dr Hasto Wardoyo SpOG(K) dalam sambutan singkat lebih banyak bicara urgensi, sinergi lintas sektoral dalam penanggulangan stunting serta pentingnya gerakan desa bebas stunting."Penanganan stunting BKKBN tidak sendirian, banyak instansi yang membantu serta mengawalnya. Seperti Asosiasi Dinas Kesehatan Indonesia/Adinkes ikut berperan serta untuk mengawal program Desa Bebas Stunting," ujarnya.
Sementara itu, dr Subuh dalam sambutan menyebutkan, lokakarya ini bertujuan meningkatkan pengetahuan mengenai penatalaksanaan stunting, deteksi dini dan peran Dinas Kesehatan berkolaborasi membangun desa peduli stunting. Diskusi panel menghadirkan narasumber antara lain, Dr Teguh Setyabudi MPd (Dirjen Bina Bangda Kemendagri), dr Maria Endang Sumiwi MPH (Dirjen Kesmas Kementerian Kesehatan), Dr dr Nur Aisyiyah Widjaja SpA(K), Dr Eko Prasetyo Purnomo Putro MSi MA (Dirjen Bina Pemerintahan Desa Kemendagri), Dr Paudah Darmi MSi (Sosditjen Bina Pemerintahan Desa Kemendagri). Selain itu, Drs Makmir Marbun MSi (Direktur PHD Ditken OTDA Kemendagri), Fauzi Noor Hidayat. (Jay)
Sentimen: positif (100%)