Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: korupsi
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Gaduh Transaksi Rp300 Triliun Di Kemenkeu, Jangan Lempar Batu Sembunyi Tangan
Akurat.co Jenis Media: News
AKURAT.CO Gaduh transaksi mencurigakan Rp300 triliun di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dianggap selesai begitu saja tanpa kepastian validitasnya. Seolah ada yang lempar batu lalu sembunyi tangan.
Melalui keterangan video yang disiarkan kanal Youtube Kemenkopolhukam, Menkopolhukam, Mahfud MD, mengakui adanya kebingungan terkait transaksi mencurigakan ini. Dirinya bakal menemui Menteri Keuangan, Sri Mulyani, untuk klarifikasi ulang pada Senin (20/3/2023).
"Kalau ada belanja aneh, ada transaksi aneh, kok bukan korupsi, bukan TPPU," kata Mahfud, yang sedang berada di Melbourne, melalui keterangan video, Kamis (17/3/2023).
baca juga:Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana, pada Selasa (14/3/2023) menyatakan, angka Rp300 triliun bukan korupsi atau pencucian uang di lingkungan Kemenkeu, melainkan nilai dari total perkara kepabeanan dan perpajakan yang ditangani kementerian itu.
Menyikapi adanya sengkarut tersebut, Komisi III DPR bakal memanggil Mahfud dan Ivan pekan depan. Anggota Komisi III, Supriansa, mengakui, transaksi mencurigakan Rp300 triliun yang mulanya diekspose Mahfud sudah membingungkan dan tidak diketahui validitasnya.
Menurutnya, persoalan ini bukan hanya menyangkut angka besar tetapi sudah dianggap habis perkara. Antiklimaks. Padahal publik menunggu apa yang sebenarnya terjadi di lingkungan Kemenkeu.
Politisi Partai Golkar itu meminta PPATK untuk memberi penjelasan yang pasti terkait hal ini.
"Kalau begitu PPATK harus menjelaskan kepada publik kalau ada transaksi mencurigakan, seperti apa yang mencurigakan. Kalau dikatakan tidak mencurigakan ya dijelaskan lagi kepada publik kenapa bisa begitu," jelas Supriansa.
Anggota Komisi III lainnya, Arteria Dahlan, menilai kasus ini menjadi lelucon karena mengegerkan pada awalnya namun dianggap selesai begitu saja tanpa adanya kepastian terdapat tindak pidana atau tidak.
"Katanya ada Rp300 triliun aliran dana yang mencurigakan tetapi selang beberapa waktu kemudian disampaikan itu bukan korupsi. Negara ini bukan lelucon," katanya.
Sentimen: negatif (99.4%)