Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: BNI
Kab/Kota: Tiongkok
Tokoh Terkait
Zulkifli Hasan Membawa Kabar Gembira, Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 5,48 Miliar! Jum'at, 17/03/2023, 12:00 WIB
Wartaekonomi.co.id Jenis Media: News
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), kinerja perdagangan terus menunjukkan grafik yang menggembirakan. Neraca perdagangan pada Februari 2023 mencatatkan surplus sebesar USD 5,48 miliar.
Menanggapi itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan atau Zulhas turut menyampaikan hal senada. Dia berujar, surplus perdagangan bulan Februari 2023 ini melanjutkan tren surplus secara beruntun sejak bulan Mei tahun 2020.
Baca Juga: Nyalahin Anies Baswedan Soal Plumpang, Boikot Mengancam Kubu Zulkifli Hasan: Semoga Warga Jakarta...
Zulhas menjelaskan, surplus perdagangan bulan Februari 2023, terdiri atas surplus neraca nonmigas sebesar USD 6,70 miliar dan defisit neraca migas sebesar USD 1,22 miliar.
Menariknya, kata dia, ekspor nonmigas ke kawasan emerging market tumbuh signifikan. Surplus pada Februari 2023 berasal dari surplus perdagangan dengan Tiongkok dengan nilai mencapai USD 1,17 miliar, Amerika Serikat (USD 1,12 miliar), dan India (USD 0,96 miliar).
"Surplus perdagangan bilateral Indonesia dengan Tiongkok selama Januari-Februari 2023 merupakan hal yang positif. Selama dekade terakhir, Tiongkok menjadi salah satu penyumbang defisit neraca perdagangan terbesar Indonesia. Namun demikian, selama lima tahun terakhir, defisit neraca perdagangan Indonesia dengan Tiongkok terus mengalami penurunan sejalan dengan peningkatan ekspor yang cukup signifikan yakni 27,5 persen per tahun. Pada Januari-Februari 2023 ini, neraca perdagangan Indonesia dengan Tiongkok mengalami surplus sebesar USD 1,06 miliar," ungkap Zulhas, dikutip Jumat (17/3/2023).
Selain mengalami surplus neraca perdagangan, Zulhas melanjutkan, ekspor ke Tiongkok pada periode Januari-Februari 2023 juga meningkat signifikan sebesar 42,02 persen (YoY).
Dia membeberkan, produk utama penyumbang surplus perdagangan dengan Tiongkok adalah besi dan baja (HS 72), bahan bakar mineral (HS 27), lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15), dan nikel dan barang daripadanya (HS 75) dengan total surplus mencapai USD 6,69 miliar.
"Secara kumulatif, pada periode Januari-Februari 2023 surplus perdagangan Indonesia mencapai USD 9,36 miliar, naik hampir dua kali lipat dibandingkan surplus Januari--Februari 2022 (YoY) yang sebesar USD 4,80 miliar," paparnya.
Baca Juga: Ajang Formula E Dikait-kaitkan Anies Baswedan, Elite Megawati Enggak Tahan: Dia Akhirnya Mundur...
Zulhas lalu menyampaikan, surplus perdagangan Januari-Februari 2023 ini terdiri atas surplus nonmigas sebesar USD 12,00 miliar serta defisit migas sebesar USD 2,64 miliar.
Baca Juga: BNI Alokasikan Dana Rp 905 Miliar untuk Buyback Saham
Sentimen: netral (50%)