Sentimen
Negatif (99%)
15 Mar 2023 : 12.16
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Pyongyang

Partai Terkait

Korea Utara Tembakkan Dua Rudal Balistik Jarak Pendek

15 Mar 2023 : 12.16 Views 1

Jurnas.com Jurnas.com Jenis Media: News

Korea Utara Tembakkan Dua Rudal Balistik Jarak Pendek

Supianto | Selasa, 14/03/2023 17:40 WIB

Ilustrasi rudal balistik (Foto: KCNA via REUTERS)

JAKARTA, Jurnas.com - Korea Utara menembakkan dua rudal balistik jarak pendek di lepas pantai timurnya pada Selasa (14/3). Penembakkan rudal ini adalah yang terbaru saat Korea Selatan dan Amerika Serikat melakukan latihan militer gabungan terbesar dalam beberapa tahun terakhir.

Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan mengatakan, rudal itu ditembakkan sekitar pukul 07.40 (22.40 GMT pada hari Senin) dari provinsi Hwanghae Selatan, dekat pantai barat negara itu dan terbang sekitar 620 km.

"Militer Korea Selatan dalam keadaan siaga tinggi dan mempertahankan postur kesiapan penuh di bawah koordinasi erat dengan AS," kata JCS menambahkan dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan Jepang sedang mengumpulkan informasi tentang rudal tersebut, dan mereka belum memastikan adanya kerusakan di dalam negeri terkait peluncuran tersebut.

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno mengatakan rudal belum dipastikan telah terbang ke wilayah Jepang atau zona ekonomi eksklusif.

"Kami melihat ada kemungkinan Korea Utara akan meningkatkan tindakan provokatif lebih lanjut, termasuk peluncuran rudal dan uji coba nuklir," kata Matsuno. "Kami akan melanjutkan kerja sama yang erat dengan AS dan Korea Selatan atas gerakan militer Korea Utara, dan mengumpulkan serta menganalisis informasi dengan pengawasan."

Komando Indo-Pasifik AS mengatakan peluncuran terbaru tidak menimbulkan ancaman langsung terhadap personel atau wilayah AS, atau sekutunya, tetapi mengatakan program senjata Korut yang melanggar hukum memiliki efek destabilisasi.

Militer Korea Selatan "mengutuk keras" Korea Utara, menyebut peluncuran rudal berulang kali sebagai provokasi serius yang mengancam perdamaian dan keamanan kawasan, dan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB.

"Aliansi Korea Selatan-AS akan melakukan latihan dan pelatihan kami seperti yang direncanakan bahkan jika Korea Utara mencoba menghalangi latihan Perisai Kebebasan kami dengan provokasi," kata juru bicara kementerian pertahanan Korea Selatan dalam sebuah pengarahan.

Peluncuran itu dilakukan dua hari setelah Korea Utara menguji coba apa yang disebutnya dua rudal jelajah strategis dari kapal selam dan kurang dari seminggu setelah pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memerintahkan militer untuk mengintensifkan latihan untuk mencegah dan menanggapi "perang nyata" jika diperlukan.

Pasukan Korea Selatan dan Amerika memulai latihan bersama selama 11 hari, yang dijuluki "Perisai Kebebasan 23", pada Senin yang akan diadakan dalam skala yang tidak pernah terlihat sejak 2017 untuk melawan ancaman Korea Utara yang semakin meningkat.

Korea Utara telah lama marah pada latihan sekutu sebagai latihan untuk invasi.

Pada Minggu, media pemerintah Korea Utara KCNA melaporkan negara tersebut telah memutuskan untuk mengambil tindakan pencegahan perang "praktis penting", dengan mengatakan "provokasi perang AS dan Korea Selatan mencapai garis merah".

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan pada Senin bahwa AS tidak akan membiarkan "langkah apa pun yang diambil Korea Utara menghalangi kami atau membatasi kami dari tindakan yang kami rasa perlu untuk menjaga stabilitas di Semenanjung Korea".

Paman Sam akan mengadakan pertemuan informal anggota Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat tentang pelanggaran hak asasi manusia di Korea Utara.

Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengecam pertemuan yang direncanakan itu sebagai ekspresi paling intensif dari kebijakan permusuhan AS terhadap Pyongyang, dan memperingatkan itu akan mengambil "perlawanan terberat".

Korea Utara telah melakukan sejumlah uji coba rudal dan latihan dalam satu tahun terakhir dalam apa yang dikatakannya sebagai upaya untuk meningkatkan penangkal nuklirnya dan membuat lebih banyak senjata beroperasi penuh.

Sumber: Reuters

TAGS : Latihan Militer Korea Selatan AS Korea Utara Rudal Balistik

Sentimen: negatif (99.9%)