Sentimen
Positif (79%)
2 Sep 2022 : 18.04
Informasi Tambahan

Institusi: UGM

Pengamat UGM: Wacana Pertemuan Puan-Airlangga Tidak akan Mengganggu Soliditas KIB

2 Sep 2022 : 18.04 Views 7

SuaraSurabaya.net SuaraSurabaya.net Jenis Media: News

Pengamat UGM: Wacana Pertemuan Puan-Airlangga Tidak akan Mengganggu Soliditas KIB

Puan Maharani Ketua DPP PDI Perjuangan sudah mulai melakukan safari politik jelan Pemilu 2024, dengan menyambangi ketua umum sejumlah partai politik.

Sesudah pekan lalu bertemu Surya Paloh Ketua Umum Partai NasDem, Puan rencananya akan bertemu Airlangga Hartarto Ketua Umum Partai Golkar, dan Prabowo Subianto Ketua Umum Partai Gerindra.

Sejauh ini, Golkar sudah menjalin mitra dengan Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam wadah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Sedangkan Gerindra sudah bermitra dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Nyarwi Ahmad pakar komunikasi politik dan pemasaran politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) menilai, kunjungan petinggi PDI Perjuangan ke sejumlah partai tidak akan mengubah peta koalisi.

“Kecil kemungkinan PDIP akan bergabung dengan KIB dalam waktu dekat. Hal itu didasarkan pada sejumlah analisis. Pertama, jumlah perolehan suara KIB sudah mencukupi untuk mengajukan pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) dari internal,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (2/9/2022).

Ketentuan presidential threshold atau ambang batas pencalonan presiden diatur dalam Pasal 122 UU 7/2017 tentang Pemilu.

Partai politik atau gabungan partai politik yang bisa mengajukan capres-cawapres harus memiliki minimal 20 persen kursi di DPR, atau 25 persen suara sah secara nasional pada Pemilu sebelumnya.

Merujuk peraturan itu, KIB sudah mengantongi 148 kursi dengan perincian Golkar 85 kursi, PAN 44 kursi dan PPP 19 kursi. Artinya, KIB memenuhi syarat presidential threshold.

Analisis kedua, walau belum mengumumkan secara resmi calon capres-cawapres yang diusung pada Pilpres 2024, KIB masih pikir-pikir mengusung Puan Maharani.

Karena, elektabilitas dan popularitas Puan yang sekarang menjabat Ketua DPR RI masih rendah di kalangan pemilih.

“Dua hal itu menjadikan alasan dalam waktu dekat tidak akan terjadi koalisi KIB dengan PDIP,” tegas Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS).

Sementara itu, Saidiman Ahmad Manajer Program Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) membeberkan tren perpindahan pemilih dari Gerindra ke Golkar.

Dalam survei SMRC terbaru tentang swing voters, Saidiman bilang ada fakta kedekatan Golkar-Gerindra yang bisa jadi menguntungkan kedua pihak.

“Ada 9,6 persen pemilih Gerindra yang pindah ke Golkar berdasarkan survei. Golkar potensial menarik sebagian suara Gerindra. Prabowo sendiri awalnya adalah orang Golkar dan pernah maju menjadi bakal calon presiden dari Golkar. Dia adalah mantan tokoh Golkar. Jadi, logis kalau kadang-kadang pemilihnya ke Gerindra dan kadang-kadang pindah ke Golkar. Gerindra dan Golkar berada di dalam ceruk pemilih yang sama,” katanya.(rid)

Sentimen: positif (79.5%)