FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menilai mendatang merupakan agenda politik yang sangat besar bagi bangsa Indonesia. Pasalnya, kata mantan Kapolri ini, pemilu dilaksanakan secara serentak dalam sejarah Indonesia.

"Seperti kita ketahui bersama bahwa tahun 2004 ini adalah agenda politik yang sangat besar bagi bangsa Indonesia karena juga akan dilaksanakan pada tahun yang sama dalam sejarah Indonesia," kata Tito saat memberikan sambutan pada acara dialog kebangsaan bersama partai politik dan BNPT jelang Pemilu 2024 di Hotel The St Regis, Jakarta, Senin (13/3/2023).

Pada 14 Februari digelar secara serentak untuk memilih anggota DPR, DPRD, DPD dan Presiden, sedangkan pilkada serentak dihelat 27 November mendatang.

"27 November 2024 juga akan melaksanakan pilkada serentak seluruh Indonesia yang belum pernah kita laksanakan sebelumnya, semua provinsi, kabupaten, kota, kecuali DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta, red)," bebernya.

Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT) RI, Komjen Pol Boy Rafli menilai penyelenggaraan pemilu 2024 mendatang menjadi tonggak sejarah baru bagi demokrasi Indonesia.

Menurutnya, pemilu merupakan salah satu instrumen penting dalam menilai capaian kesuksesan demokrasi di suatu negara. "Salah satu praktek demokrasi yang sehat adalah terselenggaranya pemilu yang aman damai dan berkualitas," beber Boy Rafli.

Boy Rafli menjelaskan, dari tahun ke tahun pasca reformasi indeks demokrasi terus mengalami kenaikan yang ditunjukkan dengan partisipasi politik rakyat semakin tinggi dan penyelenggaraan pemilu secara demokratis, sehingga diperlukan komitmen bersama dalam penyelenggaraannya. (eds)