Sentimen
Negatif (99%)
11 Mar 2023 : 12.33
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Partai Terkait

Demokrat: Siapa pun yang Melakukan Politik Kotor Akan Terciprat Kotorannya Sendiri

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Nasional

11 Mar 2023 : 12.33
Demokrat: Siapa pun yang Melakukan Politik Kotor Akan Terciprat Kotorannya Sendiri

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat (PD) menuding nantinya akan ada pihak yang melakukan politik dengan cara kotor dalam Pemilu 2024 mendatang.

Partai berlambang mercy ini pun mengingatkan bahwa Tuhan tidak pernah tidur dengan tindakan curang tersebut.

"Proses kekuasaan yang menurut saya tidak fair dan Tuhan tidak tidur. Suatu saat siapapun yang melakukan politik kotor akan terciprat dengan kotorannya sendiri," ujar Kepala Badan Pembinaan Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) DPP Partai Demokrat Herman Khaeron dalam diskusi virtual, Sabtu (11/3/2023).

Herman menjelaskan politik cara kotor yang dimaksudkan adalah adanya potensi pihak tertentu yang berupaya mengganggu pencalonan orang tertentu dalam Pemilu 2024.

Hal ini sejatinya pernah diungkap oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Pada awal sejak Pak SBY mengumumkan siapapun calon-calon akan diganggu itu memang akan berpotensi ada yang ganggu dengan berbagai cara. Tentu dengan paling efektif bagi mereka dengan cara hukum, dengan cara keterlibatan dengan persoalan hukum," ungkap dia.

Bukan tanpa sebab, Herman menuturkan hal tersebut pernah terjadi saat Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono bersama Sylviana Murni maju di Pilkada DKI Jakarta pada 2017 lalu.

Saat itu, ungkit Herman, tiba-tiba muncul kasus-kasus pidana yang menyerang Sylviana Murni hingga SBY yang saat itu masih menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Baca juga: Terjadi Kekosongan Kekuasaan, Mahfud MD Sebut Akan Muncul Kekacauan Luar Biasa Jika Pemilu Ditunda

"Contoh dengan Pilgub DKI Jakarta itu Agus-Sylvi itu kita sudah (elektabilitasnya) 42 persen kemudian tiba tiba seolah-olah bahwa Sylvi itu ada kasus masjid, ada kasus pramuka dan kemudian Pak SBY juga kasus Antasari mencuat kembali. Kan aneh. Wong nggak ada apa-apa sampai sekarang, nggak ada apa apa," tukasnya.

Sentimen: negatif (99.2%)