Gresik (beritajatim.com) – Program Keluarga Harapan (PKH) inklusif di Gresik mulai menyasar orang lanjut usia (Lansia) dan penyandang disabilitas. Tahap awal ada 85 warga lansia dan 5 disabilitas di Desa Sembung, Kecamatan Wringinanom, menjadi percontohan PKH inklusif.

PKH Inklusif ini merupakan program orisinil Kabupaten Gresik. Program ini menyisir kelompok masyarakat rentan yakni lansia dan difabel yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), namun belum menerima bantuan apapun.

Masyarakat yang masuk program tersebut, diberi bantuan uang tunai Rp 2 juta yang penyalurannya dibagi empat kali dalam setahun. “Ini merupakan program yang murni berasal dari temuan, dan keresahan di masyarakat.Saat itu saya turun lalu bertemu masyarakat. Ada yang belum mendapat bantuan selama 25 tahun utamanya lansia dan penyandang disabilitas,” ujar Bupati Fandi Akhmad Yani, Rabu (10/11/2022).

Dari temuan tersebut, Mantan Ketua DPRD Gresik itu mencari jalan keluar atas masalah tersebut. Komitmen inilah yang kemudian ada PKH Inklusif sebagai bentuk nyata jawaban permasalahan tersebut.

“Program ini memang masih baru, pasti akan ada kekurangan disana sini. Kami memohon kepada seluruh pihak untuk aktif berkoordinasi dengan Dinas Sosial jika ada masyarakat yang membutuhkan tetapi belum masuk dalam PKH Inklusif,” ujar Fandi Akhmad Yani.

Sementara itu, Staf Ahli Kemensos Asep Purnama mengakui PKH Inklusif ini merupakan suatu terobosan kreasi dan inovasi dari Gresik. “Ini merupakan bentuk kolaborasi berbagai pihak dalam menangani masalah sosial di masyarakat. Mudah-mudahan program dari Kabupaten Gresik ini bisa menular dan menginspirasi kota/kabupaten lain,” ungkapnya.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Gresik Ummi Khoiroh mengatakan, untuk mengatasi permasalahan yang akan muncul dalam pelaksanaan PKH Inklusif meyediakan quick respons. “Nantinya tim quick respons akan menerima laporan dari masyarakat jika ada masyarakat yang layak mendapat bansos PKH Inklusif tetapi datanya belum masuk,” ujarnya.

Tahun 2022 ini, jumlah masyarakat yang akan menerima PKH Inklusif sebanyak 2.450 penerima, dengan rincian 500 kelompok disabilitas dan 1.950 kelompok lansia. Total anggarannya sendiri sudah disediakan sebesar Rp 4,9 miliar. [dny/suf]