Formulasi Sediaan Handbody Ekstrak Etanol Temu Putih sebagai Pelembab Kulit
Sumutpos.co Jenis Media: News
KULIT merupakan lapisan yang menutupi permukaan tubuh dan memiliki fungsi sebagai pelindung dari berbagai macam gangguan dan rangsangan dari luar. Penggunaan hand and body lotion yang digunakan pada daerah tangan dan tubuh bertujuan melembabkan dan melembutkan kulit. Demikian disampaikan Apt Drs Indra Ginting MM, Tetty Noverita Khairani S.Si, M.Si dan Cahaya Tri Utami kepada Sumut Pos di Medan, Jumat (10/3).
Temu lawak (Curcuma zedoaria (Chirstm) Roscoe) adalah tumbuhan dari suku temu-temuan (zingiberaceae) telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional dan industri obat. Temu putih mempunyai kandungan utama senyawa-senyawa kurkuminoid, minyak atsirih dengan bermacam-macam monoterpen, seskuiterpen, polisakarida, flavonoid, kurkumin dan polifenol.
Flavonoid memiliki sifat sebagai anti-oksidan yang dapat menangkal radikal bebas. Sifat ini berasal dari kemampuan mentrasfer sebuah electron ke senyawa radikal bebas. Minyak atsirih mengandung lebih dari 20 komponen. Diantaranya kurzerenon (zedoarin) yang merupakan komponen terbesar, kurkumin yang berkhasiat sebagai anti radang dan antioksidan yang dapat mencegah kerusakan gen, epikurminol yang berkhasiat sebagai hepatoprotektor (pelindung hati) dan zingiberen.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental menggunakan ekstrak temu putih yang diformulasikan menjadi hand and body lotion dengan konsentrasi ekstrak temu putih 2%, 4% dan 6%. Tahapan penelitian berupa pengumpulan dan pengolahan sampel. Seperti pembuatan ekstrak temu putih dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 70%, skrining fitokimia, karakterisasi, formulasi sediaan lotion, uji evaluasi fisik sediaan serta pengujian kelembaban dengan pembanding hand and body lotion zaitun olive oil.
Bahan formulasi sediaan hand body lotion ekstrak etanol temu putih. Ekstrak temu putih: 0 gr (K-), 2 gr (F1), 4 gr (F2), 6 gr (F3), Hand and body lotion zaitun olive oil (K+) sebagai zat aktif. Asam stearate 4 gr (K-), 4 gr (F1), 4 gr (F2), 4 gr (F3) sebagai pengemulsi. Parafin cair 7 gr (K-), 7 gr (F1), 7 gr (F2), 7 gr (F3) sebagai pelarut. Setil alkohol 0,35 gr (K-), 0,35 gr (F1), 0,35 gr (F2), 0,35 gr (F3) sebagai pengemulsi. Metil paraben 0,15 gr (K-), 0,15 gr (F1), 0,15 gr (F2), 0,15 gr (F3) sebagai pengawet. Propyl paraben 0,15 gr (K-), 0,15 gr (F1), 0,15 gr (F2), 0,15 gr (F3) sebagai pengawet. Gliserin 5 gr (K-), 5 gr (F1), 5 gr (F2), 5 gr (F3) sebagai pelembab. Trietanolamin 1 gr (K-), 1 gr (F1), 1 gr (F2), 1 gr (F3) sebagai emulgator. Oleum jasmine q.s (K-), q.s (F1), q.s (F2), q.s. (F3) sebagai pewangi. Aquades ad 100 ml (K-), 100 ml (F1), 100 ml (F2), 100 ml (F3) sebagai pelarut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak temu putih memiliki kemampuan untuk meningkatkan kelembaban. Dimana uji kelembaban hand and body lotion ekstrak temu putih pada sukarelawan selama empat minggu menunjukkan rata-rata kelembaban masing-masing konsentrasi yaitu 2% (34,7), 4% (45,4) dan 6% (52,7). Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini bahwa temu putih dapat diformulasikan menjadi sediaan hand body lotion sebagai pelembab kulit. Dengan konsentrasi ekstrak temu putih yang paling efektif terdapat pada konsentrasi 6%. (dmp)
Sentimen: positif (86.5%)