Es Laut Antartika Kembali Menyusut, Ilmuwan Kalang Kabut: Apa Dampaknya?
9 Mar 2023 : 12.20
Views 3
Indozone.id Jenis Media: News
INDOZONE.ID - Es laut Antartika mencapai rekor terendah untuk ketiga kalinya dalam kurun waktu enam tahun. Fenomena langka ini pun tentu mengkhawatirkan para ilmuwan.
Selama empat dekade pengamatan satelit, tidak pernah ada lebih sedikit es di sekitar benua Antartika daripada minggu lalu, lapor The Guardian.
Pada Februari 2022, jumlah es laut di Antartika diketahui turun menjadi 1,92 juta km persegi. Ini adalah rekor terendah sepanjang masa berdasarkan pengamatan satelit yang dimulai tahun 1979.
Baca Juga: Perubahan Iklim Bikin Jalur Pelayaran Kapal Antartika Berubah, Jadi Lewat Mana?
Rekor tersebut dipecahkan pada 12 Februari tahun ini, dengan permukaan es laut mencapai rekor terendah terbarunya, yaitu 1,79m km persegi pada 25 Februari lalu. Angka ini mengalahkan rekor sebelumnya (136.000 km persegi).
Ilustrasi Es Laut Antartika. (REUTERS/NASA)
Dr Will Hobbs, pakar es laut Antartika di University of Tasmania dengan Program Kemitraan Antartika Australia, mengatakan kepada The Guardian bahwa ini adalah "peristiwa sirkumpolar".
Menurut laporan The Guardian, Antartika memiliki volume es yang jika mencair dapat menaikkan permukaan air laut beberapa meter dengan mudah. Keduanya memiliki hubungan yang saling terikat satu sama lain.
Es laut membantu menyangga efek badai pada es yang menempel di pantai. Jika mulai menghilang, aksi gelombang yang meningkat dapat melemahkan lapisan es yang mengapung itu, sehingga dengan sendirinya menstabilkan lapisan es dan gletser besar di belakang daratan.
Ilustrasi Es Laut Antartika. (REUTERS/NASA)
Para ilmuwan mengatakan area utama yang menjadi perhatian adalah hilangnya es di sekitar laut Amundsen dan Bellinghausen.
Wilayah ini adalah rumah bagi gletser Thwaites atau dikenal juga sebagai “gletser kiamat”, karena menyimpan cukup air untuk menaikkan permukaan laut hingga setengah meter.
Baca Juga: Ada Penemuan Koloni Penguin Baru di Antartika, Terlacak Satelit dari Luar Angkasa
Profesor Matt England, seorang ahli kelautan dan ilmuwan iklim di Universitas New South Wales, mengatakan kepada The Guardian bahwa,
“Kita mungkin mulai melihat tanda-tanda pemanasan yang signifikan dan mundurnya es laut (di Antartika)."
Artikel Menarik Lainnya:
Sentimen: positif (57.1%)