Sentimen
Informasi Tambahan
Hewan: Ayam, Anjing
Institusi: Universitas Udayana
Kab/Kota: bandung, Badung
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait
Tjok Bagus Pemayun
17 Bule Protes Suara Kokok Ayam di Bali Ternyata Sudah Lama Tinggal di Homestay Dekat Kampus
Prfmnews.id Jenis Media: Nasional
PRFMNEWS – Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun menanggapi keluhan 17 turis mancanegara yang protes soal suara ayam berkokok pada pagi hari di kawasan Jimbaran, Kuta Selatan, Badung.
Kepala Dispar Bali mengatakan 17 turis luar negeri yang komplain terhadap suara kokok ayam di pagi hari ini berasal dari Amerika dan Rusia yang tinggal di homestay atau penginapan Anumaya Bay View Jimbaran.
Para wisatawan mancanegara (wisman) yang protes suara ayam berkokok ini, kata Tjok Bagus, sudah lama tinggal di homestay tersebut untuk mereka jadikan seperti rumah kos-kosan selama tinggal di Bali.
Baca Juga: Pemerintah Dorong Warga Gunakan Transportasi Publik Tapi Beri Subsidi Pembelian Kendaraan Listrik
Menurut Tjok Bagus, para Warga Negara Asing (WNA) yang menginap di dekat Gedung Fakultas Pertanian Universitas Udayana Bali itu telah menempati penginapan tersebut sejak sebelum pandemi Covid-19.
"Yang protes, satu orang wisman Amerika, (para wisman) yang (dari) Rusia ikut, jadi totalnya 17 WNA yang komplain. Jadi, yang punya akomodasi dan yang punya ayam itu bersaudara. Dia (WNA) bilang kalau menginap di hotel mahal, sementara itu kos-kosan, ada sembilan kamar dan diisi WNA tersebut," jelasnya, dikutip prfmnews.id dari ANTARA, Selasa 7 Maret 2023.
Tjok Bagus menyebut suara ayam berkokok yang terdengar setiap pagi berasal dari seberang tempat menginap para turis asing itu. Pemilik tujuh ekor ayam di tempat tersebut adalah kerabat pemilik penginapan.
Baca Juga: Ini Upaya yang Dilakukan Pemprov Jabar untuk Ajak Warga Gunakan Kendaraan Listrik
Dia pun mengaku bahwa pihaknya telah mempertemukan pemilik ayam dan pemilik penginapan tempat para turis itu tinggal untuk berdiskusi dan menyampaikan hasilnya ke para wisatawan asing terkait.
"Wisatawan itu kalau memang dia mau tinggal di tempat kawasan pemukiman, dia harus mengikuti apa yang menjadi kearifan lokal. Kalau memang warga di sana memelihara ayam itu biasa, 'kan bukan sebagai peternak yang besar-besaran," ungkapnya.
Menurutnya, suara kokok ayam merupakan hal yang biasa terdengar di pemukiman warga di Pulau Dewata. Sedangkan protes para wisman sejak pekan lalu tersebut menjadi fenomena baru bagi dunia pariwisata Bali.
Baca Juga: Warga Keluhkan Kondisi Jalan Panyawungan Kabupaten Bandung
"Sudah disampaikan ke wisatawannya bahwa kalau di Bali, masyarakat pada umumnya memelihara ayam aduan, anjing, burung dan kucing. Kalau Anda mau tinggal di tempat lain, silahkan di hotel, sudah ditawarkan," ujarnya.***
Sentimen: negatif (79.9%)