POJOKSATU.id, JAKARTA – Kak Seto menyebutkan bahwa tidak benar bahwa dia membela Agnes Gracia dan sebagainya dalam kasus penganiayaan David Latumahina.

Kak Seto menegaskan dirinya tak berpihak kepada salah satu pihak yang terlibat dalam kasus itu baik pihak Agnes Gracia alias AG atau pihak David Latumahina.

Seto Mulyadi atau Kak Seto merupakan psikolog yang berpenampilan khas dengan gaya rambutnya.

Seto juga menanggapi soal naiknya status AG dari anak berhadapan dengan hukum menjadi anak berkonflik dengan hukum atau pelaku anak.

“Iya sebenarnya jawaban saya kemarin diputarbalikkan ya mohon maaf dari kami bersuara di medsos bahwa tidak benar saya membela AG dan sebagainya,” kata Kak Seto kepada wartawan, Senin (6/3/2023).

-

KPK Tukaran Data dengan PPATK, Hasilnya 2 Identitas Konsultan Pajak Rafael Alun Terungkap

Terkait langkah polisi yang menaikkan status Agnes, Kak Seto menilai langkah itu sudah mempertimbangkan undang-undang terkait anak.

Kak Seto menekankan langkah ini harus sama diterapkan kepada anak-anak lainnya yang tersandung kasus hukum.

“Mengenai adik AG itu kami tetap mengatakan bahwa siapapun yang bersalah patut dihukum, tetapi sekali lagi hukumannya harus mengacu pada UU, terutama UU Sistem Peradilan Pidana Anak, dan UU Perlindungan Anak yang terbaru,” katanya.

“Dalam hal ini, mohon itu yang diberikan kepada semua anak itu sama. Bahwa di satu sisi melakukan kejahatan dan sebagainya, tetapi tetap harus ada pemidanaan yang edukatif,” imbuhnya.

Dengan demikian, Kak Seto memandang status terhadap Agnes sudah tepat.

Menurutnya, semua ada aturan-aturannya, bahwa naiknya status anak yang berhadapan dengan hukum meningkat jadi anak yang berkonflik dengan hukum dalam kasus Agnes itu, menurut Seto sudah tepat.

Kak Seto juga memastikan dirinya turut berempati kepada David Ozora Latumahina yang mengalami penganiayaan.

“Saya sangat empati kepada Adik David karena dulu juga pernah tinggal satu kompleks dan tidak jauh rumahnya waktu masih kecil,” katanya.

“Kami juga sedang menunggu sampai Adik David sadar lalu bisa menengok, memberi semangat, dan sebagainya,” katanya lagi. (ikror/pojoksatu)