Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: PHK
Tokoh Terkait
Ibu Hamil Subang Meninggal karena Ditolak RSUD, Netty Aher Minta Kemenkes Usut: Jangan Ditutupi!
Prfmnews.id Jenis Media: Nasional
PRFMNEWS - Seorang ibu hamil asal Subang meninggal dunia setelah ditolak oleh pihak RSUD Subang.
Ibu hamil itu datang ke RSUD Ciereng Subang setelah sebelumnya dari Puskesmas. Ia datang dengan keadaan darurat karena sudah merasakan kontraksi hendak melahirkan.
Ia ditolak dengan alasan RSUD yang belum menerima rujukan dari Puskesmas Tanjungsiang.
Baca Juga: Alun-alun Subang Akan Direnovasi Mulai Bulan Maret 2023 dengan Anggaran Rp20 Miliar
Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetyani Aher prihatin dan geram dengan kasus hilangnya nyawa ibu dan anak ini.
Kemenkes kata dia, harus segera melakukan pemeriksaan terhadap RSUD Ciereng Subang.
"Kemenkes harus menindaklanjuti berita ini dengan segera memeriksa RSUD Subang," ucap Netty dalam keterangannya, Selasa 7 Maret 2023.
Baca Juga: Ancaman Badai PHK di 2023, Netty Prasetyani Pertanyakan Fungsi Perppu Cipta Kerja
Netty menegaskan kasus seperti ini tidak boleh dianggap enteng. Ini adalah tragedi kemanusiaan yang harus menjadi perhatian berbagai pihak terkait.
"Kasus semacam ini tak boleh dianggap enteng dan berlalu begitu saja. Seharusnya RS segera menangani pasien hamil yang kritis, bukan malah ditolak yang membuat mereka harus mencari RS lainnya," tuturnya.
Netty mencermati alasan RSUD yang menyebut belum menerima rujukan dari Puskesmas berdasarkan pengakuan suami korban.
Baca Juga: Ramai Kasus Anak Keracunan Nitrogen Cair, Netty Prasetiyani: Pemerintah Harus Turun Langsung Awasi Ciki Ngebul
Apabila alasan itu benar adanya, tetap saja seharusnya ada kebijaksanaan bagi pasien dalam kondisi darurat. Terlebih lagi kondisi korban sedang drop dan kritis.
"Jika alasan penolakan tersebut benar, maka sangat memprihatinkan. Apakah tidak ada kebijaksanaan dalam prosedural administrasi saat kondisi darurat? Seharusnya setiap pasien dalam keadaan kritis, apalagi Ibu hamil yang akan melahirkan, harus segera ditangani," kata Netty.
Netty meminta Kemenkes memeriksa kasus ini secara transparan dan jangan ditutup-tutupi.
"Jika ditemukan adanya unsur kelalaian, maka pihak yang bertanggung jawab harus menerima hukuman sesuai aturan berlaku. Kasus ini harus menjadi pelajaran bagi siapa pun yamg berhadapan dengan nyawa pasien. Jangan sampai terulang lagi," ungkapnya.
"Secara keseluruhan, sistem pelayanan kesehatan di RSUD Subang harus diperiksa dan dievaluasi agar tidak menjadi stigma sebagai RS dengan pelayanan buruk," pungkas Netty.***
Sentimen: negatif (99.6%)