Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: PT Pertamina
Grup Musik: IZ*ONE
Kab/Kota: Semarang, Koja
Tokoh Terkait
Budi Hartono
Pahala Mansury
Luhut Sebut Orang yang Tak Berhak di Depo Plumpang Harus Pindah: Jangan Dibalik, Itu Harusnya Zona Aman
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut yang seharusnya pindah dari kawasan Depo Pertamina Plumpang adalah mereka yang tidak berhak menempati lahan tersebut. Pasalnya, tanah itu sejak awal merupakan milik Pertamina.
Oleh karena itu, dia menegaskan bahwa jangan sampai keadaannya justru dibalik dan berakhir Depo Pertamina Plumpang yang dipindahkan. Padahal, kawasan di sekitar Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) itu adalah zona aman.
"Jangan dibalik ya, Plumpang itu udah dibuat di sana, ada daerah kosong atau bumper, buffer zone, untuk tidak ada kejadian. Jangan ini yang disuruh pindah, orang yang tidak berhak di situ yang harus disuruh pindah. Jadi jangan dibalik-balik," kata Luhut Binsar Pandjaitan saat meresmikan E-Pipa Kabel di Mako Pushidrosal, Jakarta Utara, Senin, 6 Maret 2023.
Dia pun menekankan, jangan sampai hal-hal seperti itu terus berulang. Hal itu adalah karena nantinya, justru akan dijadikan kebiasaan.
Baca Juga: Erick Thohir: Depo Pertamina Plumpang akan Pindah ke Tanah Milik Pelindo
"Nah, orang yang begini tinggal nanti pemerintah mungkin lagi dikaji, memberikan kompensasi atau dibangunkan apa atau bagaimana, tapi tidak boleh lagi terulang seperti ini," ujar Luhut Binsar Pandjaitan.
Tidak hanya itu, dia juga menyentil pihak yang memberikan izin warga membangun hunian dan tinggal di dekat Depo Pertamina Plumpang. Diketahui, Anies Baswedan memberikan sertifikat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) kepada masyarakat agar bisa tetap berada di kawasan tersebut pada tahun 2019 lalu.
"Yang memberikan izin itu saya kira nggak benar, karena itu sekarang tanggung jawab lah nyawa yang hilang berapa orang," ucap Luhut Binsar Pandjaitan.
Depo Plumpang akan DipindahkanMenteri BUMN, Erick Thohir mengumumkan bahwa Pertamina siap memindahkan Depo Plumpang. Nantinya, Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) di Koja, Jakarta Utara, itu akan dipindahkan ke tanah milik Pelindo.
"Kami sudah rapat bahwa TBBM (Plumpang) akan kita pindahkan ke tanah milik Pelindo," katanya dalam keterangan di Jakarta, Senin, 6 Maret 2023.
Menurut Erick Thohir, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pelindo, di mana lahannya akan siap dibangun akhir 2024. "Pembangunannya membutuhkan waktu 2-2,5 tahun, artinya masih ada waktu sekitar 3,5 tahun," tuturnya.
Baca Juga: Pengamat Beberkan Alasan Depo Pertamina Plumpang yang Harus Pindah, Bukan Penduduk
Erick Thohir mengatakan, pemindahan Depo Pertamina Plumpang merupakan langkah untuk menindaklanjuti kesepakatan rapat yang sudah dilaksanakan antara pihak-pihak terkait. Mereka adalah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan dihadiri Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Wamen BUMN I Pahala Mansury, serta Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.
Kesepakatannya menyebutkan bahwa setelah rapat, masing-masing pihak mulai menggelar rapat secara sendiri-sendiri untuk memberikan solusi. "Pertama, tentu arahan bapak Presiden solusi untuk melayani dan melindungi rakyat," ucap Erick Thohir.
"Karena itu, Pertamina memastikan perlindungan kepada rakyat sekitar, terutama korban-korban yang sudah terkena kita akan rawat dan kita pastikan akan penyewaan rumah bagi mereka, serta mendorong dan membantu kehidupan mereka untuk beberapa bulan ke depan sampai ada kepastian keputusan lainnya," tuturnya menambahkan.
BUMN pun memastikan dan menginginkan dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat. Mengingat, hal ini merupakan bagian dari perlindungan masyarakat yang didorong oleh Presiden.
BUMN juga meyakini bahwa keselamatan masyarakat merupakan hal yang penting. Sehingga, Pertamina akan membuat zona aman atau buffer zone di sekitar objek-objek vital nasional Pertamina, tidak hanya di Plumpang, tetapi juga di lokasi-lokasi lainnya seperti Balongan maupun Semarang.
"Khusus untuk di Plumpang, kurang lebih jarak buffer zone 50 meter dari pagar. Hal ini tentunya menjadi solusi bersama yang kita harapkan dukungan dari pemerintah daerah serta masyarakat, karena keamanan menjadi hal yang prioritas bagi kita semua," kata Erick Thohir.***
Sentimen: positif (100%)