POJOKSATU.id, JAKARTA – Warga luar langsung menyerbu lokasi kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, dan menjadikannya sebagai lokasi wisata dadakan.

Masyarakat dari luar kawasan yang terbakar itu berebut masuk ke lokasi meski sudah dipasang garis polisi.

Di antaranya mereka, ada yang mengambil foto-foto atau bahkan merekam video.

Suasana pun mendadak berubah dari lokasi kebakaran Depo Pertamina Plumpang jadi lokasi wisata dadakan.

Pihak kepolisian pun langsung melakukan penutupan akses jalan menuju lokasi kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.

Ini dilakukan, tujuannya untuk melakukan sterilisasi dan penyelidikan pencarian korban lainnya.

BACA: Miris, Lokasi Kebakaran Depo Pertamina Plumpang jadi ‘Tempat Wisata’ Dadakan, Ada Selfi dan Nge-Vlog

“Menuju Plumpang utama itu sudah steril untuk tidak lagi banyak aktivitas,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo kepada wartawan, Senin (6/3/2023).

Kombes Trunoyudo menuturkan, pihaknya juga telah memasang garis polisi di sekitaran lokasi kejadian.

Hal ini untuk mengantisipasi adanya krumunan warga atau pengunjung lain yang datang ke lokasi kejadian.

“Kita juga sudah pasang garis polisi di lokasi ya,” ujarnya.

Tak ada empati

Sementara, Yuni (40) salah seorang warga Tanah Merah yang rumahnya terbakar habis menyesalkan masyarakat luar yang menjadikan lokasi tersebut seperti lokasi wisata dadakan.

Yuni yang kehilangan rumahnya akibat kebakaran pada 3 Maret lalu itu miris melihat kelakuan masyarakat yang berebut mendatangi lokasi untuk sekadar berfoto-foto dan merekam video.

BACA: Polisi Terima 14 Laporan Kehilangan Keluarga Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

“Gak tau diri ini orang lagi berduka, ini musibah,” ungkap Yuni, Senin (6/3/2023).

Yuni juga menyesalan masyarkat yang masuk ke lokasi dengan menggunakan sepeda motor dan memarkirnya sembarangan.

“Kalau mau lihat taruh aja motornya di depan, jadi mereka pada jalan kaki,” kata Yuni saat melihat bekas rumahnya yang hangus terbakar.

Menurutnya, ketiadaan penjagaan di kawasan itu membuat orang leluasa mendekat ke lokasi kebakaran dan menjadikan daerah itu tempat wisata dadakan.

Hal itu membuatnya khawatir karena berpotensi akan menimbulkan gangguan keamanan bagi warga setempat.

“Nah, (penjagaan) kurang. Tapi sih kalau di sini dijaga (depan kompleks) cuma lolos di sana. Resah, lah, rumah saya kan di sini,” imbuhnya.

BACA: 19 Warga Tewas Tragis Imbas Depo Plumpang Meledak, PKS : Polri & Pertamina Jangan Main-main

Yuni menuturkan, di bekas rumahnya yang terbakar banyak terjadi aksi pencurian.

Di saat warga mendapati musibah justru dimanfaatkan oknum tak bertanggung jawab untuk melancarkan aksi kriminal.

“Ya seharusnya ada penjagaan, apalagi kalau malam banyak maling. Kemarin ada yang dijebol rumahnya, hanphone 3 hilang. Ini kesempatan dalam kesempitan,” tuturnya. (Firdausi/Fandi/pojoksatu)