PIKIRAN RAKYAT – Kementerian Agama (Kemenag) RI berencana melakukan transformasi fundamental terhadap Unit Percetakan Al-Qur'an (UPQ). UPQ Kemenag digadang akan menjadi pusat percetakan Al-Qur'an terbesar se-Asia Tenggara. Rencana ini diungkap oleh Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin di Yogyakarta pada Rabu, 1 Maret 2023.

Dalam waktu dekat akan ada proyek percetakan Al-Qur'an dalam skala besar. Pernyataan ini disampaikannya pada pidato pembukaan pembinaan pegawai UPQ di Yogyakarta.

“Dalam waktu tidak lama lagi, akan ada transformasi fundamental di UPQ, akan ada proyek besar percetakan Al-Qur'an kita,” ucap Kamaruddin dikutip dari situs resmi Kemenag pada Sabtu, 4 Maret 2023.

Baca Juga: DPR Peringatkan Pertamina Soal Pasokan BBM dan Gas, Cegah Kelumpuhan Ekonomi usai Kebakaran

Targetnya pada 2024 nanti, UPQ sudah mampu mencetak 1 sampai 2 juta eksemplar Al-Qur'an berkualitas tinggi. Ia berharap UPQ Kemenag RI dapat menjadi percetakan Al-Qur'an terbesar se-Asia Tenggara.

“Kita punya harapan untuk memiliki sebuah percetakan Al-Qur'an terbesar se-Asia Tenggara. Mungkin (menjadi terbesar) untuk seluruh dunia (sementara ini) belum, ya. Tapi saya rasa untuk tingkat Asia Tenggara, kita bisa terbesar," ujar Kamaruddin.

Menurut riset internal Kemenag, Indonesia memerlukan setidaknya 6 juta eksemplar Al-Qur'an tiap tahun. UPQ yang berdiri pada 2016, selama kurun waktu 4 tahun baru bisa mencetak sekitar 1,7 juta mushaf Al-Qur'an. Pada 2021, Wamenag Zainut Tauhid menyebut ada ada ketimpangan supply and demand Al-Qur'an di Indonesia.

"Jadi, disparitas jumlah antara kebutuhan dan ketersediaan masih cukup jauh. Tantangan UPQ ke depan yakni memenuhi kebutuhan mushaf Al-Qur'an umat Islam Indonesia yang kian hari kian bertambah jumlahnya," kata Zainut pada 2021.

Baca Juga: DPR Peringatkan Pertamina Soal Pasokan BBM dan Gas, Cegah Kelumpuhan Ekonomi usai Kebakaran

Pada akhir 2021 lalu, Kemenag juga mulai menjajaki kerja sama percetakan Al-Qur'an dengan Arab Saudi. Di Madinah, setiap tahun sekitar 18 juta eksemplar Al-Qur'an berhasil dicetak, menjadikannya pusat percetakan terbesar di dunia. Madinah bahkan memiliki sistem keamanan sensor yang dapat mendeteksi kesalahan cetak.

Dalam kesempatan yang sama, Kamaruddin menyampaikan apresiasi kepada pegawai UPQ. Ia berharap seluruh elemen dapat berkolaborasi untuk mewujudkan percetakan Al-Qur'an berkualitas dan terbesar di Asia Tenggara.***