Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Katolik
BUMN: PT Pelni
Event: Pilkada Serentak
Institusi: Universitas Paramadina
Kasus: kebakaran
Tokoh Terkait
Tak Mulusnya Jalan Anies Baswedan Jadi Next Jokowi, Dilema NasDem Cs Disoroti: Ketiga Partai Ini... Minggu, 05/03/2023, 00:30 WIB
Wartaekonomi.co.id Jenis Media: News
Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago menyoroti bagaimana terlihat jelasnya kendaraan politik dari Anies Baswedan.
Dirinya mengatakan walau hal tersebut merupakan sebuah kabar baik, mantan menteri pendidikan itu belum bisa bernafas dengan lega.
Baca Juga: PKS Pastikan Anies Lanjutkan Program Jokowi, Komisaris Pelni Bawa-bawa Demokrat
Menurutnya, ketiga partai yang menjadi kendaraan politiknya baru saja mendapatkan masalah yang paling utama dalam berkoalisi menuju Pilpres 2024.
Masalah tersebut adalah siapa yang akan menjadi pemimpin dari kendaraan politik yang dinamai Koalisi Perubahan.
“Dulu Anies itu hanya milik NasDem saja. Tetapi, saat ini PKS dan Demokrat juga mengklaim lebih dekat dengan Anies. Dari ketiga partai ini tidak ada parpol yang memiliki suara yang dominan. Pertanyaanya, siapa partai yang bakal menjadi ketua kelasnya? Nasdem, PKS, atau Demokrat," kata Arifki, Jumat (3/3/2023).
Arifki melihat Nasdem bisa saja merasa jadi partai yang paling dominan karena menjadi partai pertama yang mendeklarasikan dukungan kepada Anies.
Baca Juga: Anies Diyakini Mampu Satukan Umat Beragama: Dia Bangun Rumah Ibadah Umat Katolik
Tapi, kata dia, PKS juga dapat menunjukkan kedekatan lebih kepada Anies karena sudah mendukung sejak hajatan Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.
Sementara Demokrat juga punya masa lalu dengan Anies di mana mantan rektor Universitas Paramadina itu dulu merupakan peserta konvensi calon presiden Demokrat di tahun 2014.
"Permasalahan ini bakal menyulitkan solidaritas koalisi perubahan. Sebelumnya NasDem mungkin saja dominan karena lebih awal mendeklarasikan Anies sebagai capres. Tetapi, setelah PKS dan Demokrat mendukung Anies, daya tawar yang dimiliki oleh ketiga partai ini sama," ujar Arifki.
Baca Juga: Anies Sering Difitnah, Suporter Bela Mati-matian dan Bilang Orang Indonesia Itu Mudah Dibohongin
Arifki menambahkan solidaritas Koalisi Perubahan ini bakal teruji jika ketiga partai ini melakukan deklarasi secara bersama.
Jika hal ini tidak dilakukan oleh koalisi perubahan, langkah politik yang diambil oleh ketiga anggota koalisi hanya ingin merespons pertanyaan publik terkait kepastian Anies maju sebagai capres.
Lamanya dukungan PKS dan Demokrat terhadap Anies menurut Arifki tentu masuk dalam pertimbangan kedua partai ini sebagai poin elektoral.
“PKS dan Demokrat tentu khawatir, kedua partai ini kan oposisi. Mas Anies ini identik dengan figur yang mewakili kepentingan oposisi, baik secara citra maupun dukungan elektoral," katanya.
Baca Juga: Sudah Nyaman Berada di Samping Jokowi, Sandiaga Tutup Rapat Kemungkinan Balikan Sama Anies
"PKS dan Demokrat takut telat mendukung Anies berdampak terhadap hilangnya dukungan pendukung Anies kepada kedua partai ini," kata Arifki menambahkan.
Baca Juga: Keadaan Ahok Disorot Usai Kebakaran Depo Plumpang: Apa Kabarnya Ya?
Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Warta Ekonomi dengan Republika.
Sentimen: positif (99.9%)