Sentimen
Negatif (99%)
4 Mar 2023 : 08.10
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Gunung

Kasus: PHK

Partai Terkait

Pemilu 2024 Makin Dekat, SBY Merasa Ada yang Aneh di Negeri Ini: Apa yang Sesungguhnya Terjadi? Sabtu, 04/03/2023, 08:10 WIB

4 Mar 2023 : 08.10 Views 1

Wartaekonomi.co.id Wartaekonomi.co.id Jenis Media: News

Pemilu 2024 Makin Dekat, SBY Merasa Ada yang Aneh di Negeri Ini: Apa yang Sesungguhnya Terjadi?
Sabtu, 04/03/2023, 08:10 WIB
Warta Ekonomi, Jakarta -

Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus) yang menghukum Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mengulang semua proses Pemilu 2024 dari awal sebagaimana tuntutan Partai Rakyat Adil Makmur (Prima) membuat Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) resah.

Sebagaimana diketahui, apabila proses Pemilu diulang dari awal, maka akan terjadi penundaan dalam waktu yang tidak sebentar. Hal itulah yang diprotes oleh masyarakat.

Baca Juga: Reaksi SBY Soal Upaya Tunda Pemilu, 'What is really going on?'

Menanggapi hal tersebut, SBY mengaku merasa ada yang aneh dengan negeri ini. Dia pun mempertanyakan apa yang sebenarnya terjadi.

"Rasanya ada yg aneh di negeri ini. Banyak pikiran & hal yg keluar dr akal sehat. Apa yg sesungguhnya terjadi? What is really going on?," kata SBY dalam keterangannya di Twitter @SBYudhoyono, Jumat (3/3/2023).

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu berharap negeri ini tidak tertimpa sesuatu yang tidak diinginkan di tahun-tahun Pemilu nantinya.

"Semoga tdk terjadi sesuatu yg tdk kita inginkan di tahun Pemilu ini," harapnya.

Lebih jauh SBY mengingatkan bahwa bangsa ini tengah diuji, banyak godaan menghampiri. Tapi jangan justru kedaulatan rakyat diabaikan.

Baca Juga: Jelang Perebutan Kursi Jokowi, SBY Resah Melihat Nasib Indonesia Kini: Ramai Godaan, Sedang Diuji...

"Bangsa ini tengah diuji. Banyak godaan. Tapi, ingat rakyat kita. Jangan ada yg bermain api, terbakar nanti. Jangan ada yg menabur angin, kena badai nanti. Let's save our constitution and our beloved country," tegasnya.

Sementara itu gugatan terhadap UU Pemilu saat ini sedang berjalan di Mahkamah Konstitusi.

SBY juga tak ingin tinggal diam dengan rencana adanya pihak yang ingin mengubah sistem Pemilu dari terbuka menjadi tertutup padahal tahapan Pemilu 2024 sudah berjalan.

Upaya mengubah sistem yang sudah berjalan bisa saja terjadi namun dengan catatan janganlah upaya penyempurnaannya hanya terpatok pada sistem terbuka-tertutup.

Baca Juga: Menterinya Jokowi Tak Sendirian Hadapi Penundaan Pemilu, SBY Ikutan Turun Gunung: Bangsa Ini...

"Sangat mungkin sistem Pemilu Indonesia bisa kita sempurnakan, karena saya juga melihat sejumlah elemen yang perlu ditata lebih baik. Namun, janganlah upaya penyempurnaannya hanya bergerak dari terbuka-tertutup semata," jelas SBY.

Dia menekankan jika hendak melakukan perubahan yang bersifat fundamental seperti konstitusi, bentuk negara serta sistem pemerintahan dan sistem Pemilu, pada hakikatnya rakyat perlu diajak bicara dan perlu dilibatkan.

"Lembaga-lembaga negara, baik eksekutif, legislatif maupun yudikatif tidak boleh begitu saja menggunakan kekuasaan (power) yang dimilikinya dan kemudian melakukan perubahan yang sangat mendasar yang berkaitan dengan 'hajat hidup rakyat secara keseluruhan'," kata dia.

Lebih lanjut ia menuturkan, mengubah sistem pemilu itu bukan keputusan dan bukan pula kebijakan (policy) biasa, yang lazim dilakukan dalam proses dan kegiatan manajemen nasional (kebijakan pembangunan misalnya).

Baca Juga: PN Jakpus TIba-tiba Suruh Pemilu Harus Ditunda, SBY Keheranan Dibuatnya: What is Really Going On?!

"Mengatakan 'itu urusan saya dan saya yang punya kuasa', untuk semua urusan, tentu tidaklah bijak. Sama halnya dengan hukum politik 'yang kuat dan besar mesti menang, yang lemah dan kecil ya harus kalah', tentu juga bukan pilihan kita," ucap SBY.

Sehingga ia menegaskan hal-hal demikian tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yang dianut bangsa ini.

Baca Juga: Kenapa Buruh Harus Dapat Pesangon Ketika di-PHK?

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Warta Ekonomi dengan Fajar.co.id.

Sentimen: negatif (99.4%)