Sentimen
RS Pratama Lologolu Tahap Pengerjaan, Progres Belum Bisa Dipastikan
Sumutpos.co Jenis Media: News
NIAS BARAT, SUMUTPOS.CO – Proyek pembangunan Rumah Sakit (RS) Pratama Lologolu sedang tahap pemasangan atap pada bangunan lantai 2, dan bangunan lainnya sedang pemasangan keramik, Jumat (3/3).
Proyek dengan anggaran Rp43.109.346.000 dan masa pelaksanaan 180 hari kalender atau 6 bulan ini, telah dimulai pada 5 Juli 2022 dan ditarget selesai pada 31 Desember 2022 lalu. Proyek ini diketahui dikerjakan oleh PT Peduli Bangsa dan Konsultan Supervisi CV Khalimal Consultant. Adapun sumber dananya berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2022. Proyek ini berlokasi di Desa Lologolu, Kecamatan Mandrehe, Kabupaten Nias Barat. Namun diketahui, sampai 3 Maret 2023, proyek tersebut masih dalam tahap pengerjaan.
Pengawas Lapangan dari kontraktor proyek, Beneami Duha menyampikan, dia belum dapat perintah untuk berhenti bekerja.
“Sampai sekarang saya belum dapat perintah untuk berhenti bekerja. Jadi untuk menyelesaikan tanggung jawab saya di lapangan, maka saya kerjakan terus,” ungkap Beneami.
Menurut Beneami, target pekerjaan yang diberikan konsultan, tidak bisa ditentukan.
“Kalau target tidak bisa ditentukan. Apalagi situasi cuaca saat ini tidak mendukung,” jelasnya.
Dia juga mengaku, persentase progres pengerjaan yang telah dicapai, belum bisa disampaikan.
“Kami tidak bisa sampaikan progresnya sudh berapa persen. Itu wewenang PPK untuk menyampaikannya. Ini pekerjaan yang bobotnya membutuhkan waktu lama, contohnya pengecetan, kecuali konstruksi,” kata Beneami.
Beneami pun menyatakan, pekerjaannya telah masuk ke tahap finishing, kecuali yang lantai 2.
“Sampai hari ini (Jumat) kami sudah finishing. Kecuali yang lantai 2, tahap penyelesaian atap dan plafon. Kalau gedung yang lain sudah dimulai pemasangan keramik, tapi belum siap 100 persen. Instalasi listrik lagi jalan dan pembobotan, kalau arus listrik sudah masuk. Begitu juga jalan, sudah dimulai minggu llau, dan sedang dikerjakan,” bebernya.
Dia menyebutkan, terdapat 300 tenaga kerja yang ada di proyek tersebut, dan berasal dari Kabupaten Nias Barat, kecuali tukang spesialis.
Saat wartawan meminta izin masuk ke lokasi proyek, untuk memastikan perkataan Beneami, namun dia tidak mengizinkan, dengan alasan tenaga kerja sedang mengerjakan pembangunan.
“Mohon maaf, tidak boleh (masuk). Karena pekerjaan lagi berjalan,” tuturnya.
Tak sampai di situ, wartawan juga berupaya mendapatkan informasi terkait progres pembangunan rumah sakit tersebut ke pihak PPK. Dengan beberapa kali mendatangi Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Nias Barat, namun tak pernah berjumpa. Begitu juga saat dicoba konfirmasi via telpon selular. Nada panggilan telepon masuk, tapi tidak diangkat. Termasuk melalui jejaring WhatsApp, chat yang disampaikan tidak dibalas. (mag-9/saz)
Sentimen: netral (66.7%)