Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Jeep, Harley-Davidson
Institusi: MUI
Kab/Kota: Senayan
Kasus: penganiayaan, korupsi
Tokoh Terkait
Rafael Alun Trisambodo
Buntut Fenomena Pamer Harta Bawahannya, Pimpinan Ditjen Pajak Bakal Dipanggil DPR
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT – Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI akan memanggil pimpinan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak beserta jajarannya ke Senayan. Badan legislatif meminta kinerja institusi tersebut berbenah.
Anggota Komisi XI DPR RI Kamrussamad mengatakan, pihaknya akan menjadwalkan pertemuan dengan Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo. Pemanggilan itu dilakukan untuk mengevaluasi kinerja institusi yang dipimpinnya tersebut.
"Kami akan mengusulkan kepada pimpinan DPR untuk memanggil Dirjen Pajak beserta jajarannya ke DPR," kata Kamrussamad, Kamis, 2 Maret 2023, dikutip dari Antara.
Dia menuturkan, pemanggilan Dirjen pajak tersebut dijadwalkan akan dilakukan pada pekan kedua Maret 2023. Nantinya, dialog antara anggota DPR dengan pimpinan instansi perpajakan itu akan menyorot kinerja pada sumber daya manusia dan implementasi reformasi perpajakan di Indonesia.
"Setelah 11 Maret, karena pembukaan masa sidang itu baru 13 Maret 2023," kata Kamrussamad.
Selain itu, pertemuan DPR dengan pejabat pajak juga tak lepas dari pembahasan fenomena petugas pajak yang kerap pamer harta di media sosial.
Baca Juga: Anggaran Rp2,3 Miliar Mobil Jeep Pj Gubernur Heru Budi, Ketua MUI: Boros, Dibanding dengan Tugasnya di Jakarta
"Karena institusi perpajakan dan petugas pajak sangatlah penting untuk menjaga kepercayaan dari para wajib pajak, dari masyarakat. Apalagi pajak merupakan salah satu pilar utama pembangunan nasional," tutur dia.
Kamrussamad mengaku sangat menyayangkan dengan kemunculan fenomena pamer harta para pejabat pajak. Pasalnya, pada 2022 masyarakat memiliki tingkat kepercayaan cukup tinggi pada institusi tersebut dengan capaian bukti tax ratio yang melampaui target.
"Komisi XI tentu memiliki kewajiban dalam mengawasi berjalan-nya program dan penyerapan anggaran di Kemenkeu termasuk Direktorat Pajak," ucap Kamrussamad.
Nama Rafael Alun Trisambodo menjadi sorotan gara-gara kasus penganiayaan yang dilakukan oleh anaknya, Mario Dandy Satrio. Mario menjadi tersangka kasus penganiayaan anak pengurus pusat GP Ansor, David Latumahina.
Akibat penganiayaan itu, David tak sadarkan diri hingga dirawat di ruang ICU, sementara Mario ditetapkan tersangka oleh polisi.
Baca Juga: Rafael Alun Trisambodo Beli dan Jual Lagi Rubicon, tapi Belum Balik Nama
Usai kasus mencuat, publik juga menyoroti gaya hidup mewah yang kerap dipamerkan Mario di media sosial. Imbasnya, netizen mengorek asal-usul keluarga Mario yang ternyata seorang anak pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo.
Kepala Bagian Umum Kanwil Ditjen Pajak Kemenkeu II itu diketahui memiliki harta Rp56 miliar berdasarkan LHKPN 2021. Komisi Pemberantasan Korupsi mencurigai jumlah harta kekayaan yang dimiliki karena tidak sesuai dengan jabatannya yang merupakan ASN eselon 3 di Direktorat Jenderal Pajak.
KPK lantas memanggil Rafael untuk melakukan klarifikasi mengenai asal-usul harta kekayaan yang telah dilaporkan dalam LHKPN, termasuk mobil Jeep Rubicon dan moge Harley Davidson yang biasa dipamerkan anaknya.
Hasilnya pemeriksaan menunjukkan, Jeep Rubicon tersebut bukan milik Rafael melainkan milik kakaknya. Kemudian, Harley Davidson belum bisa ditelusuri pemilik aslinya karena tidak ada pelat nomor.
Selain itu, Rafael punya saham di 6 perusahaan tetapi tidak dirinci dalam LHKPN. Lalu, dia juga punya tanah seluas 6,5 hektare di MInahasa Utara atas nama istrinya.***
Sentimen: positif (79.5%)