Sentimen
Positif (95%)
3 Mar 2023 : 14.47
Informasi Tambahan

Agama: Katolik

Kab/Kota: Ponorogo

Partai Terkait

Soal Capres PDIP, Hasto Sebut Berasal dari Rahim Partai: Diumumkan di Waktu yang Tepat Jum'at, 03/03/2023, 14:47 WIB

3 Mar 2023 : 14.47 Views 1

Wartaekonomi.co.id Wartaekonomi.co.id Jenis Media: News

Soal Capres PDIP, Hasto Sebut Berasal dari Rahim Partai: Diumumkan di Waktu yang Tepat
Jum'at, 03/03/2023, 14:47 WIB
Warta Ekonomi, Jakarta -

Hasto Kristiyato menyatakan bahwa kandidat calon presiden (capres) yang akan diusung partainya pada Pemilu 2024 sudah ada "di kantong" Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

"Iya, sudah ada beberapa nama, tapi masih menunggu untuk diumumkan pada waktu yang tepat," kata Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto usai melantik Ketua Banteng Muda Indonesia (BMI) Jawa Timur, di Gedung Kesenian Ponorogo, Minggu (26/2/2023).

Untuk menentukan kandidat yang akan dipilih sebagai capres itu, papar dia, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri terus berdoa untuk memilih yang terbaik. Bukan saja untuk PDIP, namun untuk seluruh rakyat Indonesia.

Baca Juga: Anies Baswedan Dituding Bakal Jadikan Indonesia Negara Khilafah, Pemuda Katolik Pasang Badan: Saya 5 Tahun di Jakarta Tetap ke Gereja!

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan tersebut memohon doa seluruh rakyat Indonesia agar PDIP dituntun untuk memilih capres terbaik yang berpihak kepada rakyat dan kejayaan bangsa.

Kendati belum menyebut nama, Hasto menyebut bahwa capres PDI Perjuangan yang diusung merupakan tokoh yang lahir dari rahim partai. Menurutnya, kandidat capres tidak semata mata hanya pintar dalam pencitraan saja.

Baca Juga: Heran dengan Narasi Anies Baswedan Bakal Ganti Pancasila, Pemuda Katolik Turun Tangan: Boro-boro Ganti, Ngadain Formula E Saja Susah!

"Kami mengusung calon yang berasal dari rahim PDIP. Nanti bakal kita umumkan di waktu yang tepat. Namanya sudah ada," tandasnya.

Terkait munculnya nama capres yang diusung partai lain, Hasto menegaskan PDIP menghormati hak konstitusional setiap warga negara maupun koalisi partai pengusung.

"Kami harus menghormati sebagai upaya mereka membangun komunikasi politik. Kita punya mekanisme sendiri di internal partai," katanya. (Antara)

Baca Juga: Kenapa Seseorang Suka Flexing di Media Sosial?

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Warta Ekonomi dengan Suara.com.

Sentimen: positif (95.5%)