Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: APRIL
Kasus: penganiayaan
Partai Terkait
Rian Ernest Umumkan Mundur, Ini Deretan Politikus yang 'Cabut' dari PSI
Suara.com Jenis Media: News
Suara.com - Partai Solidaritas Indonesia yang terkenal dengan banyaknya anggota dari kaum milenial tiba tiba menjadi sorotan masyarakat usai "ditinggal" beberapa politikus ternama mereka.
Baru-baru ini, Rian Ernest yang cukup vokal menyuarakan identitasnya sebagai bagian dari PSI ikut mengumumkan bahwa dirinya mengundurkan diri dari partai tersebut.
Rian Ernest mengikuti jejak rekan-rekannya yang sudah lebih dulu hengkang dari partai yang diketuai oleh Giring Ganesha tersebut. Lalu, siapa saja politikus yang sudah mundur dari PSI? Simak inilah selengkapnya.
1. Sunny Tanuwidjaja
Baca Juga: Desak Jalan Rusak Akibat Banjir Segera Diperbaiki, PSI: Dinas Bina Marga Jangan Cuma Tunggu Laporan!
Sunny Tanuwidjaja tercatat sebagai elite Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Dia mundur dari jabatannya di partai politik tersebut. Mundurnya Sunny disebut karena ingin membantu Anies Baswedan.
Mundurnya Sunny juga dibenarkan Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie. Menurutnya, Sunny mundur dari jabatannya sebagai Sekretaris Dewan Pembina PSI.
Grace juga membenarkan, mundurnya Sunny dari PSI lantaran ingin mengambil jalan politik yang berbeda dengan partai tersebut, yakni mendukung atau membantu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
2. Tsamara Amany
Salah satu politikus terkenal yang juga pernah menjabat sebagai Ketua DPP PSI, Tsamara Amany tiba-tiba mengumumkan dirinya mundur sebagai kader dan pengurus PSI pada April 2022 lalu.
Baca Juga: Grace Natalie PSI Singgung soal Agama di Kasus Penganiayaan David, Auto Disentil: Ratu Blunder!
Hal ini pun diumumkannya lewat instagram pribadinya dan mengungkap bahwa dirinya butuh perjalanan baru dibanding mempertahankan diri sebagai politikus.
"Keputusan ini saya ambil atas dasar pertimbangan pribadi. Saya merasa membutuhkan perjalanan baru di luar partai politik. Untuk saat ini saya ingin fokus mengabdi untuk Indonesia melalui cara-cara lainnya" tulis Tsamara.
3. Surya Tjandra
Tak hanya Tsamara, rekannya Surya Tjandra juga ikut mengundurkan diri dari PSI pada Oktober 2022 lalu. Pengumuman soal pengunduran dirinya ini keluar dari mulut Surya sendiri saat hadir dalam diskusi politik mengenai kinerja Anies Baswedan selama 5 tahun.
Surya pun mengaku ingin mendukung Anies dalam pencalonannya sebagai presiden pada pesta politik tahun 2024 nanti, yang jelas bertentangan dengan partai yang menaunginya tersebut. Kader PSI yang kerap kali memberikan kritik pedas soal Anies Baswedan menjadi alasan Surya memilih mundur.
"Sudah mundur (dari PSI). Yang jelas saya belum ke partai mana pun sekarang. Saya mau bantuin Pak Anies sampe tuntas," ungkap Surya.
4. Michael Sianipar
Kali ini, mantan Ketua DPW PSI DKI Jakarta, Michael Victor Sianipar juga ikut mengungkap bahwa dirinya sudah "cabut" dari PSI. Hal ini dinilainya sebagai salah satu bentuk defensif darinya karena menganggap nilai-nilai di PSI sudah berubah dan melenceng.
Ia pun mengungkap sudah ada perubahan secara sistem sehingga membuat keputusannya semakin bulat untuk mundur.
"Yang saya harapkan adalah konsistensi dari nilai-nilai yang disampaikan saat partai ini berdiri, bahwa nilai-nilai itu benar-benar diterapkan dan bukan sekadar jargon belaka. Saat saya merasa kenyataan sudah tidak seperti yang dijanjikan dan dicitrakan, maka saya rasa sudah cukup juga perjuangan saya di partai ini," ujar Michael saat ditemui wartawan.
5. Rian Ernest
Hingga pada Kamis, (15/12/2022), politikus yang juga sempat menjadi staf Basuki Tjahaja Purnama, Rian Ernest mengunggah video soal pengunduran dirinya di media sosial miliknya. Ia pun mengaku bersyukur bisa berada di PSI selama 4 tahun, namun akhirnya memutuskan untuk mundur sebagai kader mereka.
"Namun kini saatnya saya mengambil keputusan yang berat tapi perlu saya lakukan. Melalui video ini saya menyatakan pengunduran diri saya dari Partai Solidaritas Indonesia," ujar Ryan di videonya tersebut.
Hal ini pun kini menjadi perhatian masyarakat karena satu persatu politikus mulai cabut dari partai ini tanpa alasan yang jelas.
Kontributor : Dea Nabila
Sentimen: negatif (100%)