AKURAT.CO Geger kekayaan yang diduga tak wajar pejabat pajak, Rafael Alun Trisambodo, hanya secuil dari fenomena yang terjadi belakangan ini. Pasalnya tren pamer kemewahan juga terjadi pada instansi lain, mencakup lembaga penegak hukum.

Anggota Komisi III DPR, Masinton Pasaribu menilai praktik tersebut apabila dicermati terjadi di semua instansi. Tak terkecuali BUMN.

“Fenomena perilaku pamer harta dan barang mewah para aparatur negara bukan hanya di kementerian keuangan saja, nyaris ada di seluruh instansi kementerian dan lembaga negara, BUMN dan Polri,” kata Masinton di Jakarta, Kamis (2/3/2023).

Adapun Rafael memiliki kekayaan mencapai Rp56 miliar. Kekayaannya hanya selisih lebih kecil Rp2 miliar dari Menkeu Sri Mulyani. Padahal statusnya hanya pejabat eselon III pada Ditjen Pajak. 

Menurutnya, fenomena ini tidak muncul secara tiba-tiba. Ada faktor pembiaran yang turut memberi ruang para pejabat melakukan aksi pamer yang mengundang kecurigaan publik.

Salah satu penyebabnya, kata legislator dari PDIP ini, lantaran lemahnya pengawasan internal pada masing-masing instansi. Masinton enggan menanggapi terlalu jauh apakah klarifikasi yang dilakukan KPK terhadap Rafael dapat menjadi momentum untuk bersih-bersih Ditjen Pajak lantaran gaya hidup hedonis sudah terjadi pada banyak institusi.

“Semua itu terjadi karena lemahnya pengawasan internal berbagai instansi, khususnya pengawasan perilaku pamer aparatur atau pegawainya, secara online di sosial media maupun dalam kesehariannya,” tuturnya.[]