Susi Pudjiastuti Pastikan Pilotnya tidak Bekerja Sama dengan KKB
Mediaindonesia.com Jenis Media: Nasional
PENDIRI Susi Air, Susi Pudjiastuti memastikan bahwa pilotnya, Kapten Phillip Mark Mehrtens yang disandera di Papua tidak bekerja sama dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) atau Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Hal tersebut diungkapkan Susi dalam konferensi pers terkait perkembangan pembakaran pesawat dan penyanderaan pilot Susi Air di Jakarta, Rabu (1/3).
"Telah beredar rumor bahwa apa katanya Kapten Phillip itu bersama OPM sangat tidak benar. Yang mengatakan katanya mungkin Phillip Mehrtens dengan OPM apa itu tidak benar," ujar Susi dalam konferensi pers.
Baca juga: TPNPB-OPM Tantang Aparat Bebaskan Pilot Susi Air
Susi mengatakan, dirinya sangat dekat dengan pilot tersebut dan ia meyakini bahwa Phillip tidak ada hubungan dekat dengan kelompok organisasi tersebut.
"Saya kenal pribadi dengan keluarga istrinya hampir 10 tahun, kan bekerja dari tahun 2012 hingga 2015, kemudian keluar dan kembali di tahun 2020. Dia menikah dengan orang Pangandaran, dulu ibu istrinya juga kerja di perusahaan perikanan berapa puluh tahun yang lalu, jadi sangat dekat, anaknya sangat baik," katanya.
Lebih lanjut, Susi juga memastikan bahwa pihaknya selalu melaksanakan penerbangan dengan hati-hati dan mengutamakan keselamatan. Menurutnya, keselamatan adalah hal utama yang dilakukan manajemen Susi Air.
"Memang Susi Air dari dulu melakukan penerbangan di Papua dengan sangat hati-hati dan mengutamakan safety dengan segala tantangan di Papua, baik Medan dan keamanan, kita biasanya tak terbang ke tempat yang memang sudah ada indikasi, rumor, ketentuan, ada notam resmi dari pemerintah, ketentuan tidak boleh terbang," jelasnya.
Baca juga: Susi Air Konfirmasi Video Penyanderaan Oleh KKB Ialah Pilot Philip Marten
Sebagai informasi, Philips yang merupakan warga negara Selandia Baru, bersama lima penumpang Susi Air hilang kontak sesaat setelah mereka mendarat di Bandar Udara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Selasa (7/2).
Adapun, Lima penumpang merupakan orang asli Papua (OAP). Kelimanya telah dievakuasi dan kembali ke rumah masing-masing. Sementara itu, Philips masih dibawa KKB. (OL-17)
Sentimen: positif (80%)