Sentimen
Positif (76%)
2 Mar 2023 : 00.25
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung

Tokoh Terkait

Kritik Gubernur NTT yang Minta Sekolah Jam 5 Pagi, FSGI: Bahayakan Tumbuh Kembang Anak

2 Mar 2023 : 00.25 Views 3

Jitunews.com Jitunews.com Jenis Media: Nasional

Kritik Gubernur NTT yang Minta Sekolah Jam 5 Pagi, FSGI: Bahayakan Tumbuh Kembang Anak

28 Februari 2023 13:27 WIB

FSGI sebut usulan pelajar SMA masuk jam 5 pagi tidak berpihak kepada anak.

Ilustrasi anak sekolah (Dok. Humas Pemkot Bandung)

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Bungtilu Laiskodat meminta agar jam sekolah pelajar setingkat SMA di Kota Kupang dimulai pukul 05.00 WITA. Ia beralasan agar pelajar bisa bertindak disiplin.

Namun usulan Gubernur NTT yang meminta pelajar mulai sekolah jam 5 pagi menuai kritikan dari sejumlah pihak, termasuk dari Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI).

Sekjen FSGI, Heru Purnomo mengatakan bahwa usulan Gubernur NTT yang meminta pelajar mulai sekolah jam 5 pagi dapat mengganggu tumbuh kembang anak.

Buka PLS se-Jabar, Uu Ruzhanul: Jangan Ada Perploncoan

"Mendorong pemerintah provinsi NTT mempertimbangkan kembali kebijakan tersebut karena sangat membahayakan tumbuh kembang anak," ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (28/2/2023).

Heru meminta agar usulan tersebut dibatalkan. Menurutnya, usulan masuk jam 5 pagi tidak berpihak kepada anak.

"Sebaiknya dibatalkan karena tidak berpihak pada kepentingan terbaik bagi anak," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Linus Lusi mengatakan bahwa  kebijakan masuk sekolah pukul 05.00 WITA diambil dengan tujuan restorasi pendidikan di Provinsi NTT secara keseluruhan.

Hal ini didasari penilaian minimnya kemampuan SDM. Sedangkan diharapkan kekayaan alam NTT yang luar biasa bisa dikelola dengan sebaik-baiknya.

"Ini inovasi baru yang kita lakukan pertama di Indonesia untuk restorasi wajah pendidikan di NTT secara total, demi NTT yang bangkit menuju sejahtera, " jelas Linus, seperti dilansir dari victorynews.id, Selasa (28/2).

Tak Sepakat Pemaksaan Jilbab di Sekolah, Ustaz Hilmi: Kecuali Sudah Jadi Aturan

Sentimen: positif (76.2%)