Susi Air Merugi Rp30,4 Miliar Imbas Pembakaran Pesawat dan Penyanderaan Pilot di Papua
Mediaindonesia.com Jenis Media: Nasional
KUASA Hukum Susi Air Donal Fariz mengatakan, pihak Susi Air mengalami kerugian akibat insiden pembakaran pesawat dan penyanderaan pilot Susi Air oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Organisasi Papua Merdeka (OPM) pada 7 Februari lalu.
Donal mengungkapkan, nilai kerugian pesawat tersebut mencapai USD2 juta atau setara dengan Rp 30,4 miliar (berdasarkan kurs Rp15.232 per dolar AS).
"Harga pesawat itu saja sekitar USD2 juta dan pesawat itu juga sudah tidak produksi lagi sekarang, sudah close," kata Donal dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (1/3).
Donal melanjutkan pihaknya masih sulit untuk menghitung kerugian materiel lain seusai kejadian tersebut.
"Susah saya menghitungnya, karena yang jelas satu frekuensi penerbangan itu, nilai subsidi pemerintah itu sekitar Rp 14 juta dalam satu flight per jam. Dan sekarang penerbangan 22 hari ke Kabupaten Nduga tidak bisa lagi terlaksana," ujarnya.
Baca juga: Susi Pudjiastuti Pastikan Pilotnya tidak Bekerja Sama dengan KKB
Oleh karena itu, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pemerintah khususnya dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan. Karena subsidi yang diterima oleh maskapai Susi Air berasal dari APBN.
"Yang diterima Susi Air itu adalah terbang oleh negara, karena jenisnya adalah subsidi dari APBN dan APBD, dan per jam itu lebih kurang Rp14 juta atau Rp15 juta tergantung daerah masing-masing," tuturnya.
Sebagai informasi, Philips yang merupakan warga negara Selandia Baru, bersama lima penumpang Susi Air hilang kontak sesaat setelah mereka mendarat di Bandar Udara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Selasa (7/2).
Adapun, Lima penumpang merupakan orang asli Papua (OAP). Kelimanya telah dievakuasi dan kembali ke rumah masing-masing. Sementara itu, Philips masih dibawa KKB.
Hingga saat ini, upaya-upaya terus dilakukan oleh pihak Susi Air dengan berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat, Pemda, dan juga masyarakat papua untuk membantu membebaskan pilot tersebut. (OL-17)
Sentimen: positif (64%)