Sentimen
Negatif (61%)
1 Mar 2023 : 16.55
Tokoh Terkait

70 Persen Penerbangan Terhenti usai Pilotnya Ditawan, Bos Susi Air Singgung Kepentingan Warga Papua

1 Mar 2023 : 23.55 Views 1

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

70 Persen Penerbangan Terhenti usai Pilotnya Ditawan, Bos Susi Air Singgung Kepentingan Warga Papua

FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Bos Susi Air, Susi Pudjiastuti mengungkapkan banyak pilotnya yang mengalami ketakutan atau kurang percaya diri untuk melakukan penerbangan.

Hal itu terjadi seusai penyanderaan Pilot Kapten Philip Mehrtens oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang dipimpin oleh Egianus Kogoya, Selasa (7/2) lalu.

"Yang kedua juga Confident (percaya diri) di antara pilot-pilot kami tidak mengungkinkan adanya penerbangan lagi di wilayah (Papua) pegunungan. Dan ini akan sangat sulit." kata Susi saat konferensi pers di Jakarta Timur, Rabu (1/ 3/2023).

Menurutnya, dampak lain kepada Susi Air yang akan ditinggal para pilotnya. Apabila operasi penyelamatan Pilot Kapten Philip Mark Mehrtens tak berjalan lancar.

"Jadi resignation (keluar, red) juga akan tinggi. Bila penyelesaian Kapten Phillips ini juga tidak bisa baik," tuturnya.

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan berharap semua pihak mulai dari Pemerintah, Pemerintah Daerah (Pemda), tokoh masyarakat, sampai para KKB menyadari akan pentingnya Susi Air dalam menunjang aktivitas masyarakat di Papua.

Dia menyebutkan Susi Air sejauh ini turut dimanfaatkan masyarakat tidak hanya sekedar transportasi, namun juga memenuhi kebutuhan pokok, bahan bakar, makanan, hingga obat-obatan.

"Bahwa kepentingan masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan pokoknya dan transportasi itu adalah hak-hak kemanusiaan yang tidak bisa dihilangkan begitu saja," tuturnya.

Sebelumnya, Susi Pudjiastuti mengaku kejadian penyanderaan kepada Kapten Philips Mehrtens oleh KKB di bandara di Nduga, Papua turut berimbas ke segala aspek.

Dia menyebutkan saat ini sudah sekitar 70 persen dari total penerbangan pesawat Porter Susi Air harus terhenti sekarang.
Hal itu turut berimbas pada terganggunya mobilitas masyarakat hingga pengiriman logistik di sejumlah daerah Papua.

"Kalau porter terbang satu hari 30-40 flight berarti sudah lebih dari 25 flight terhenti. Dan tentu itu mengganggu kegiatan dan supply logistik daripada masyarakat yang hidup di pegunungan-pegunungan," pungkas Susi.(jpnn/fajar)

Sentimen: negatif (61.5%)