POJOKSATU.id, JAKARTA— Ketua KPU Hasyim Asy’ari akhirnya meminta maaf atas ucapannya tentang kemungkinan pemberlakuan kembali sistem proporsional tertutup atau coblos partai dalam pemilu.

Menurut Ketua KPU Hasyim, pernyataannya mengenai sistem proporsional tertutup bukan bentuk dukungan.

Namun dia membahas hal itu sebagai bagian dari sosialisasi mengenai tahapan pemilu.

“Saya mohon maaf apabila ternyata terhadap pernyataan yang teradu sampaikan terkait sistem pemilu menimbulkan diskusi yang berkepanjangan,” kata Hasyim kepada wartawan, Selasa (28/2/2023).

Hasyim menegaskan, bahwa pernyataan itu bukan dalam konteks pihaknya mendukung sistem proporsional tertutup.

Namun, karena Mahkamah Konstitusi (MK) sedang menyidangkan pasal sistem proporsional tertutup.

Hasyim merasa hal tersebut perlu disampaikan ke publik sebagai salah satu kewajiban penyelenggara pemilu.

“Tidak dalam posisi kemudian saya sebagai ketua KPU berpendapat bahwa lebih baik sistem proporsional tertutup, tidak,” ujarnya.

Sebelumnya, Hasyim menjadi sorotan publik karena menyebut kemungkinan pemberlakuan kembali sistem proporsional tertutup. Hal itu ia sampaikan di akhir tahun 2022.

Pernyataan itu pun membuat dirinya diperiksa oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).

Hasyim diperiksa pada Senin, 28 Februari 2023 karena ada dugaan pelanggaran kode etik terkait pernyataannya. (mufit/pojoksatu)