Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Solo
Tokoh Terkait
Hanya 5 Persen Warga Solo Setuju Kaesang Gantikan Gibran, Pakar Unisri: Kaesang Tetap Top of Mind
Gatra.com Jenis Media: Nasional
Solo, Gatra.com – Magister Administrasi Publik (MAP) Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Solo menggelar survei kelanjutan karir politik Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Hasilnya, mayoritas dari 560 responden setuju Gibran maju ke Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta atau Jawa Tengah.
Untuk penggantinya, survei tersebut menempatkan nama adik bungsu Gibran Kaesang Pangarep sebagai top of mind kendati hanya disetujui 5 persen responden. Hal ini tak lepas dari tingginya popularitas Kaesang yang dapat menjadi modal untuk meraih elektabilitas.
Temuan survei ini disampaikan oleh Kepala Program Studi (Prodi) MAP Unisri, Suwardi, Senin (27/2). Dari hasil survei itu, nama Kaesang berada di urutan kedua setelah Teguh Prakosa, Wakil Wali Kota Solo, yang dianggap paling cocok jadi pengganti Gibran. Teguh dinilai cocok oleh 47,5 persen responden, sementara 41,8 persen responden menilai Teguh kurang cocok.
Ada pula warga yang menyatakan Teguh sangat cocok yakni 1,8 persen. Sisanya, yakni 2,3 persen, menyatakan tidak cocok dan ada 8,4 persen menyatakan tidak tahu.
”Jika ditanya lebih lanjut, siapa yang cocok menggantikan Gibran, banyak nama yang muncul. Ada Teguh Prakosa, Budi Prasetyo, Ahyani, Achmad Purnomo, dan top of mind-nya Kaesang Pangarep,” ucapnya.
Dari survei tersebut, responden yang menyatakan belum tahu siapa penerus Gibran sebanyak 75 persen. Sementara nama Teguh Prakosa disetujui oleh 17 persen responden. Untuk nama Kaesang, responden yang setuju jika ia meneruskan Gibran ada 5 persen.
”Ini indikator elektabilitas. Elektabilitas ini dipengaruhi popularitas. Dalam riset saya empat tahun lalu, popolaritas Kaesang cukup tinggi dengan angka 86 persen. Saat itu Kaesang belum menikah, dan di bulan Desember Kaesang menikah dengan banyak pemberitaan,” ucapnya.
Suwardi pun memperkirakan popularitas Kaesang saat ini lebih tinggi dibanding survei 2019 lalu. Menurutnya, variabel popularitas menjadi sesuatu yang paling mahal dalam politik.
”Jadi saya rasa top of mind masyarakat (untuk meneruskan jabatan Gibran) yang saya duga yakni yang punya popularitas tinggi,” ucapnya.
12
Sentimen: positif (99.9%)