Sentimen
Positif (99%)
28 Feb 2023 : 16.53
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung, Kendal

Kasus: covid-19

13 Fakta Baju Karya Remaja Mekarwangi Bandung Dipakai Billie Eilish, Berawal Hobi hingga Berani Pasang Harga

28 Feb 2023 : 16.53 Views 7

Prfmnews.id Prfmnews.id Jenis Media: Nasional

13 Fakta Baju Karya Remaja Mekarwangi Bandung Dipakai Billie Eilish, Berawal Hobi hingga Berani Pasang Harga

PRFMNEWS – Viral di TikTok dan Instagram yakni baju karya seorang remaja perempuan asal Kota Bandung menjadi outfit konser penyanyi terkenal asal Amerika Serikat, Billie Eilish.

Tak hanya Billie Eilish, baju karya remaja wanita usia 16 tahun asal Mekarwangi, Bojongloa Kidul, Kota Bandung bernama Callista Aldenia Nugraha ini juga pernah dipesan sejumlah artis Hollywood lain.

Inilah fakta tentang Callista Aldenia Nugraha, anak muda asal Kota Bandung yang karya baju buatannya tenar hingga ke mancanegara.

Baca Juga: Google Doodle Tampilkan Wajah 'Godfather of Broken Hearts' Didi Kempot

Fakta pertama, outfit buatan tangan Callista Aldenia yang dipakai Billie Eilish saat konser Olivia Rodrigo tahun 2022 lalu merupakan satu dari empat set baju yang dipesan pelantun lagu Happier Than Ever itu.

“Jadi, pesanan Billie Eilish itu sebenarnya sekitar tahun lalu. Ada 8 item yang dipesan untuk 4 set pakaian,” jelasnya.

Kedua, selain Billie Eilish, beberapa musisi dan artis lain yang pernah menggunakan baju buatan Callista antara lain, penyanyi Grimes (mantan istri Elon Musk), Daniel Caesar, Tyler The Creator, dan Emo Nite saat konser di Coachella.

“Terakhir Lula Lahfah juga mau pesan ke saya baru-baru ini,” ungkap Callista, dikutip dari laman Humas Kota Bandung, Senin 27 Februari 2023.

Baca Juga: Duta Besar Australia untuk Indonesia Sebut FSAI 2023 akan Menampilkan Film-Film Terbaik

Ketiga, kegemaran membuat baju berawal dari hobinya mendesain pakaian sejak kecil. Selain mendesain, Callista juga hobi mencari baju bekas atau thrifting.

“Dari kecil suka bikin desain baju yang konsepnya unik dan berbeda dari lainnya. Saya menggunakan beberapa bahan untuk membuat satu desain. Pernah juga beberapa kali ke Jakarta Fashion Week. Setelah itu, saya semakin mendalami fashion. Itu kelas 3 SD,” ceritanya.

Keempat, hobi hingga kesuksesannya merancang dan membuat baju ini didukung pula oleh keluarga yang juga berjualan di bisnis fesyen dan reseller dari brand terkenal di Indonesia.

Baca Juga: Respons David Gadgetins Soal Fotonya Keliru Digunakan Media Asing dalam Berita Mario Dandy Satriyo

Kelima, saat masa pandemi Covid-19 mulai melanda tanah air, Callista justru memberanikan diri untuk membuka usaha thrift-nya lebih serius. Dia mulai menjual baju bekas secara online dengan kisaran Rp90.000 - Rp100.000.

Keenam, sukses dengan usaha thrift, Callista mulai menyelami desain-desain baju yang kini tengah digandrungi pasaran.

Hingga akhirnya menemukan fakta di mana desain baju unik dan aneh yang tak jarang dibuat dari bahan pakaian bekas ternyata menjadi daya tarik tersendiri.

“Lalu saya lihat, orang luar negeri kok kalau bikin baju desainnya unik dan aneh. Ternyata mereka bikin dari baju bekas. Dari situ saya berpikir, di Indonesia harus ada yang seperti ini juga. Biar industri kreatifnya semakin tumbuh. Bikin baju tapi dari baju bekas, sehingga tidak mencemari lingkungan,” jelasnya.

Baca Juga: Prospek Meningkat, Film-Film Korea Selatan Mendominasi Industri Perfilman Dunia

Ketujuh, ide karya baju dari pakaian bekas itulah yang membuat Callista memulai rework thrift shop menjadi desain yang lebih baru lagi dan membuat brand sendiri bernama dressedlikeparents.

Kedelapan, karyanya tersebut makin dilirik hingga pesanan pun mulai berdatangan. Namun dia mengerjakan semua orderan ini tetap sambil bersekolah.

Kesembilan, kini Callista duduk di kelas 2 SMA dan menempuh pendidikan serta pesantren di Generus Nusantara Boarding School (GNBS) Kendal, Jawa Tengah. Sempat pada awal masuk SMA, dia vakum sementara dari hobi sekaligus bisnis fesyennya tersebut.

“Dari SMA kelas 1 itu sudah mulai hiatus sebenarnya. Apalagi setelah saya mondok di Kendal,” bebernya.

Kesepuluh, produk fesyennya bisa terkenal sampai ke mancanegara berkat caption berbahasa Inggris yang ia gunakan sebagai media promosi di akun Instagram. Hal ini membuat postingan desain Callista bisa masuk dalam algoritma akun-akun luar negeri.

“Saya promosi dressedlikeparents itu dengan caption Bahasa Inggris. Jadi mungkin karena itu, akhirnya produk saya bisa masuk ke algoritma medsosnya orang luar negeri. Jadinya banyak yang pesan juga dari luar negeri,” akunya.

Kesebelas, soal kisaran harga produk dressedlikeparents, ia menyebut berbeda-beda tergantung tingkat kesulitan dan siapa sosok pemesannya. Jika custom rework seperti baju-baju biasa, ia bandrol mulai dari Rp300.000 – Rp1,5 jutaan.

“Tapi kalau untuk artis ya biasanya saya bedain.  Waktu itu ada juga yang lelang sampai Rp6 juta – Rp7,8 juta. Ada juga yang malas untuk 'war' di Shopee, akhirnya dia sampai mau bayar lebih dari semula Rp1,5 juta tapi dia beli Rp5,5 juta,” terangnya.

Keduabelas, terkait lama waktu pengerjaan, dia mengaku untuk satu baju bisa selesai dalam waktu 1 – 2 hari. Namun, jika desainnya agak rumit bisa selesai sekitar 5 – 7 hari.

“Kalau untuk jahitannya saya serahkan ke penjahit. Tapi, polanya sudah saya tempel-tempel,” katanya.

Karena dari proses awal sampai akhir termasuk pengiriman produk dan menjadi admin medsos dilakoni sendiri, dia mengaku sempat merasa keteteran saat menerima banyak pesanan custom sesuai keinginan customer.

Ketigabelas, desain yang digunakan Callista umumnya terinspirasi dari sejumlah akun desainer ternama. Kemudian ia gabungkan bersama dengan gaya khasnya, sehingga terciptalah desain original karyanya.

“Saya cari inspirasi dari mana-mana. Setelah itu saya gabungkan untuk membuat desain saya sendiri. Tapi saya nggak ikutin 100 persen sih,” ucapnya.***

Sentimen: positif (99.2%)