Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Solo
Kasus: penganiayaan
Tokoh Terkait
Buntut Kasus Mario Dandy Satrio, Sri Mulyani: Kepercayaan Publik Harus Kami Bangun Kembali
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT – Pasca ramainya pemberitaan tentang kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satrio (MDS) kepada D (17), Kementerian Keuangan khususnya Direktorat Jenderal Pajak (DJP) menjadi institusi yang paling banyak dibicarakan oleh publik belakangan ini. Di samping kasus penganiayaan tersebut, gaya hidup anggota Dirjen Pajak juga turut jadi buah bibir.
Selain harta ayah MDS, Rafael Alun Trisambodo (RAT) yang ditaksir mencapai Rp56 miliar dan dianggap tidak wajar untuk ukuran jabatannya, kini klub motor gede (moge) yang digawangi Dirjen Pajak Suryo Utomo juga disorot warganet.
Meski Menteri Keuangan Sri Mulyani telah meminta klub tersebut dibubarkan, tak lantas menurunkan atensi publik pada institusi yang dipimpinnya tersebut.
Sri Mulyani mengunjungi Kantor Wilayah Pajak II di Solo pada Senin, 27 Februari 2023 untuk menemui seluruh pegawai Kemenkeu, khususnya dari jajaran pajak. Agenda ini digelar dalam rangka menyalurkan suasana hati dan kondisi para pegawai lewat dialog bersama.
Baca Juga: Pimpinan DPR Ingatkan Pejabat Pajak Taat Lapor Harta Kekayaan ke KPK
“Saya percaya mayoritas sangat banyak pegawai Kemenkeu RI termasuk jajaran pajak adalah mereka yang bekerja sangat baik, benar, lurus, dan jujur. Mereka inilah yang merasa terluka dikhianati dan tentu sangat kecewa dengan ulah mereka yang mencemarkan nama baik Kemenkeu dan DJP. Saya merasakan luka yang sama,” ujar Sri Mulyani dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Instagram, @smidrawati.
Kendati demikian, Sri Mulyani mengungkapkan kekecewaan dan luka tersebut tidak akan menyurutkan semangat Kemenkeu dan DJP untuk mengelola serta menjaga APBN dan Keuangan Negara.
“Kepercayaan publik harus kami bangun dan raih kembali dengan terus bekerja tekun, kompeten, dapat diandalkan dan jujur,” ujarnya.
Baca Juga: Pakar: Kasus Flu Burung pada Manusia di Kamboja Harus Jadi Peringatan bagi Indonesia
Sri Mulyani juga meminta seluruh pegawai dan para pemimpin di lingkungan Kemenkeu RI dan DJP untuk terus saling menjaga, mengingatkan, dan setia pada jalan yang lurus dan benar.
Bersama dengan seluruh jajarannya, ia berkomitmen untuk memperkuat pengawasan internal dan tegas membersihkan lembaga dari mereka yang mengotori dan mengkhianati integritas.
Sebelumnya, Sri Mulyani menyoroti gaya hidup pegawai DJP yang gemar memamerkan kekayaan.
Baca Juga: Ada Kekecewaan Usai Hendra Kurniawan Divonis 2 Kali Lipat dari Bharada E: Eksekutornya Aja 1 Tahun 6 Bulan
Menurutnya, gaya hidup mewah akan menimbulkan persepsi negatif masyarakat dan menimbulkan kecurigaan mengenai sumber kekayaan para pegawai.
Terkait klub BlastingRijder DJP, selain meminta untuk dibubarkan, Sri Mulyani juga mengatakan bahwa memamerkan moge merupakan pelanggaran terhadap azas kepatuhan dan kepantasan.
“Bahkan apabila moge tersebut diperoleh dan dibeli dengan uang halal dan gaji resmi; mengendarai dan memamerkan moge bagi pejabat/pegawai pajak dan Kemenkeu telah melanggar azas kepatuhan dan kepantasan publik,” kata Sri.***
Sentimen: negatif (99.9%)