Sentimen
Informasi Tambahan
Club Olahraga: Arema FC
Kab/Kota: Malang
Kasus: mayat, penembakan
Tokoh Terkait
Walkot Malang Ajak Aremania Kawal Tragedi Kanjuruhan hingga Tuntas
CNNindonesia.com Jenis Media: Nasional
Jakarta, CNN Indonesia --
Ribuan suporter Arema FC, Aremania melakukan aksi long march dari Stadion Gajayana sampai Balai Kota Malang, Kamis (10/11). Aksi menuntut keadilan bagi korban Tragedi Kanjuruhan bertepatan dengan 40 hari tragedi tersebut.
Mereka kemudian ditemui Wali Kota Malang, Sutiaji saat tiba di Balai Kota Malang. Sutiaji menyatakan semangat Aremania menuntut keadilan atas Tragedi Kanjuruhan sangat luar biasa.
"Saya atas nama warga mengucapkan terima kasih, semangat kalian hebat. Ini suporter arek Malang," kata Sutiaji.
Didampingi perwakilan Tim Gabungan Aremania (TGA), Sutiaji kemudian menemui salah satu keluarga korban meninggal dunia di atas mobil komando.
"135 nyawa, 135 nyawa, 135 nyawa, 135 nyawa! Mereka berkorban, maka meski kita hujan-hujanan seperti ini, pengorbanan mereka [korban] lebih besar," ujarnya.
Di hadapan ribuan Aremania dan keluarga korban, Sutiaji berjanji akan mengawal kasus Tragedi Kanjuruhan tersebut hingga tuntas.
"Ayo kita kawal terus supaya bisa tuntas. Dia [135 korban meninggal] tidak berdosa. Ayo usut tuntas semuanya," katanya.
Saat long march Aremania yang memakai pakaian serba hitam, membawa 135 keranda mayat. Mereka juga menenteng foto 135 korban. Adapula enam unit ambulans yang saat kejadian mengevakuasi korban, turut mengiringi.
Di depan Balai Kota Malang, para Aremania lalu melakukan teatrikal. Mereka memperagakan kekerasan dan aksi penembakan gas air mata dari aparat ke para suporter.
Salah satu Aremania, Kukuh Sanyoto mengatakan aksi ini merupakan gambaran kelamnya malam Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 korban jiwa.
"Maksud kami jangan nembakan gas air mata ke Tribun. Kan banyak anak anak dan perempuan rentan. Teatrikal ini simbol, makannya tadi ada injak-injak juga," kata Kukuh.
Kukuh mengaku berada di Stadion Kanjuruhan saat kejadian. Dengan mata kepalanya sendiri, dia melihat langsung betapa pilunya tragedi itu.
"Kami merasakan rasa sakit yang dirasakan para korban. Makannya kami dari Aremania tergerak mencari keadilan," ujarnya.
Dalam aksi long march ini, ribuan Aremania juga membentangkan berbagai spanduk hingga poster kecaman ke pihak berwajib.
Melalui aksi ini, Aremania berharap polisi bisa serius mengusut Tragedi Kanjuruhan, dengan menindak seluruh pihak yang bertanggung jawab.
"Kami berharap ada setitik keadilan bagi korban. Tersangkanya itu-itu saja. Padahal yang nembak kelihatan. Tentu ada pemimpinnya. Itu harus diadili juga, hukum jangan tumpul ke bawah," katanya.
(frd/fra)
[-]
Sentimen: negatif (99.8%)