Sentimen
Negatif (100%)
25 Feb 2023 : 10.48

Jalan Sopobutar-Pardomuan Rusak Berat

25 Feb 2023 : 10.48 Views 2

Sumutpos.co Sumutpos.co Jenis Media: News

Jalan Sopobutar-Pardomuan Rusak Berat

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Jalan yang menghubungkan Desa Sopobutar dengan Desa Pardomuan dan beberapa desa lainya, Kecamatan Siempat Nempu Hilir, Kabupaten Dairi rusak berat. Kondisinya berlubang sehingga menggangu pengguna jaalan.

Amatan wartawan, Jumat (24/2) saat melintas dari badan jalan penghubung antardesa terdapat lubang besar. Lubangnya, membentuk kubangan berisi air sehingga menyulitkan pengendara melintas.

Warga Desa Pardomuan, Sahala Simbolon (50) dan Manutur Naibaho (47) kepada wartawan mengatakan, kerusakan badan jalan telah merugikan mereka.

Pasalnya, harga jual hasil pertanian lebih rendah dibeli agen pengumpul hasil bumi (toke) dari harga pasar di kecamatan lain, dengan alasan pengangkutan sulit.

Menurut sumber yang juga para petani di sana, perbedaan harga bisa mencapai Rp1.000 hingga Rp1.500 per kilogram (kg). “Hal itu sangat merugikan kami,” ujar Sahala.

Kerusakan badan jalan diperkirakan sepanjang 20 kilometer. “Badan jalan butuh penanganan segera agar tidak makan korban,” imbuhnya.

Warga kini berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi melalui Dinas PUTR dapat segera merespons keluhan masyarakat agar kerugian bisa diminimalisir. (rud/azw)

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Jalan yang menghubungkan Desa Sopobutar dengan Desa Pardomuan dan beberapa desa lainya, Kecamatan Siempat Nempu Hilir, Kabupaten Dairi rusak berat. Kondisinya berlubang sehingga menggangu pengguna jaalan.

Amatan wartawan, Jumat (24/2) saat melintas dari badan jalan penghubung antardesa terdapat lubang besar. Lubangnya, membentuk kubangan berisi air sehingga menyulitkan pengendara melintas.

Warga Desa Pardomuan, Sahala Simbolon (50) dan Manutur Naibaho (47) kepada wartawan mengatakan, kerusakan badan jalan telah merugikan mereka.

Pasalnya, harga jual hasil pertanian lebih rendah dibeli agen pengumpul hasil bumi (toke) dari harga pasar di kecamatan lain, dengan alasan pengangkutan sulit.

Menurut sumber yang juga para petani di sana, perbedaan harga bisa mencapai Rp1.000 hingga Rp1.500 per kilogram (kg). “Hal itu sangat merugikan kami,” ujar Sahala.

Kerusakan badan jalan diperkirakan sepanjang 20 kilometer. “Badan jalan butuh penanganan segera agar tidak makan korban,” imbuhnya.

Warga kini berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi melalui Dinas PUTR dapat segera merespons keluhan masyarakat agar kerugian bisa diminimalisir. (rud/azw)

Sentimen: negatif (100%)