Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: Universitas Esa Unggul
Tokoh Terkait
Presiden Tak Berani Rombak Menteri Nasdem, Ternyata Ada Kaitan Jasa Politik Pilpres 2014
Pojoksatu.id Jenis Media: Nasional
POJOKSATU.id, JAKARTA — Pengamat politik Jamiluddin Ritonga menganalisa Presiden Joko Widodo tak berani merombak menteri Nasdem karena ada kaitan dengan jasa politik di Pilpres 2014 lalu.
Presiden Joko Widodo hingga kini belum merombak atau mengganti menteri dari Nasdem di pemerintahan Kabinet Indonesia Maju era Jokowi-Maruf Amin.
Padahal tekanan politik dari PDIP cukup signifikan, terutama agar menteri dari partai yang dipimpin Surya Paloh itu didepak dari kabinet.
“Memang ada kesan tak berani me-reshuffle. Itu bisa saja terjadi, karena Nasdem, khususnya Surya Paloh, dinilai punya jasa besar menghantarkan Jokowi jadi presiden,” kata pengamat politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, Jumat (24/2).
Pada Pilpres 2014 lalu, Partai Nasdem yang pertama mengusung Jokowi menjadi Capres dan akhirnya berpasangan dengan Jusuf Kalla dan memenangkan Pilpres 2014.
Sementara partai lain belum terpikir untuk mengusung Jokowi. Bahkan PDIP saat itu masih bingung, antara mengusung Megawati atau Jokowi.
“Jadi, jasa besar itu tampaknya membekas di sanubari Jokowi. Itu membuatnya merasa bersalah bila harus me-reshuffle menteri asal Nasdem dari kabinetnya,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Jamiluddin, kemungkinan ada kartu As yang dipegang Surya Paloh, sehingga Jokowi berpikir seribu kali untuk me-reshuffle.
Tentu kartu As itu hanya Surya Paloh dan Jokowi yang tahu.
“Bisa saja kartu As itu sangat rahasia, sehingga berpeluang menjadi terbuka bila Jokowi me-reshuffle menteri dari Nasdem. Hal itu yang tampaknya menyandera Jokowi,” tutupnya.(ikror/rmol/pojoksatu)
Sentimen: netral (76.2%)