Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Senayan
Tokoh Terkait
Darah Kapolda Mendidih Lihat Debt Collector Bentak Polisi, LQ Indonesia : Tangkap DPO dan Penjahat
Pojoksatu.id Jenis Media: Nasional
POJOKSATU.id, JAKARTA — Aksi debt collector menarik mobil selebgram Clara Shinta berujung polisi dibentak-bentak viral di media sosial.
Hal ini membuat Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran geram. Dalam rapat evaluasi di Polda Metro Jaya yang diunggah ke akun Instagram, Fadil Imran terlihat geram.
Mantan Kapolda Jawa Timur itu mendidih darahnya mengetahui anggotanya dimaki-maki debt collector.
“Saya lihat ini preman ini sudah mulai agak merajalela di Jakarta ini. Sampai tadi malam saya tidur jam 3, darah saya mendidih itu saya lihat anggota dimaki-maki itu,” kata Fadil Imran.
LQ Indonesia Lawfirm prihatin keadaan di Institusi Polri yang terus merosot bukan hanya dilecehkan masyarakat, bahkan kini preman dan penjahat melecehkan Polri. Ada apa?
“Saya miris nonton video Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, beliau kesal karena anggotanya dilecehkan Debt Colector (DC). Nah, sekarang Kapolda tahu dampak oknum Polri? Debt colector maupun penjahat tidak takut sama polisi kenapa? Karena mereka tahu ‘kasih uang habis perkara’ (KUHP),” jelas Kadiv Humas LQ Indonesia Lawfirm, Advokat Bambang Hartono, Jumat (24/2023).
“LQ sudah berulang kali ingatkan bahwa Polda Metro Jaya ini membackup oknum penjahat terutama penjahat keuangan, investasi bodong, karena ? mandek di Polda. Sebut saja, Narada, Minnapadi, Mahkota Properti, Oso sekuritas, Raja Sapta Oktohari, ATG, Pracico, semua sudah 3 tahun sejak 2020 dan muter-muter di tempat,” sambungnya.
Terutama dalam kasus PT Mahkota Properti Indo Permata (MPIP) dan OSO Sekuritas dengan Terlapor RSO penyidik Polda hanya berputar alasan susah memeriksa saksi.
“Padahal KUHAP sudah sangat jelas karena LP sudah nak sidik,” kata Bambang.
“Polda Metro Jaya, adalah Institusi paling bobrok menurut kaca mata saya, selain kasus investasi bodong mandek. Penyidik dan personel nya malas, kenapa? Di Polres Jakarta Barat ada DPO bernama Natalia Rusli yang adalah kuasa hukum RSO sejak Desember tapi Polisi enggan menangkap, padahal kami orang LQ saja pernah lihat Natalia Rusli jalan-jalan di Plaza Senayan,” katanya. (relis/pojoksatu)
Sentimen: negatif (100%)