FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Eks Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Yudi Purnomo Harahap , menanggapi soal pengakuan presenter TV Brigita Manohara yang menerima uang senilai Rp 480 juta serta barang dari Bupati Mamberamo Tengah, Ricky Ham Pagawak, yang kini menjadi tersangka kasus suap dan gratifikasi pelaksanaan berbagai proyek di Pemkab Mamberamo Tengah, Papua.

Menurut Ketua Wadah Pegawai KPK 2018-2021 itu, harusnya Brigita Manohara curiga saat menerima uang tersebut. "Apresiasi teman baik dalam bentuk uang/barang biasa tp jumlahnya tentu dalam batas logika kewajaran & ada momen misal ultah,pesta,nikahan jadi jika berupa mobil/uang ratusan juta harusnya curiga saat nerima, apalagi bupati yg memberikan harusnya tolak,"cuit Yudi Purnomo Harahap dalam utas di linimasa Twitternya yang dikutip FAJAR.CO.ID, Rabu (22/2/2023).

Yudi Purnomo Harahap menjelaskan, ketika terjadi kasus korupsi, penyidik akan menelusuri ke mana aliran uangnya (konsep follow the money). "Mereka yang menerima akan dipanggil & diperiksa jika penyidik menemukan tidak patut & tidak wajar alasan menerima tentu diminta kembalikan, baik barang ataupun uang tersebut," beber alumni Universitas Indonesia (UI) ini.

Penyidik, kata eks Penyidik KPK ini akan mmenelusuri mutasi rekening yang jumlahnya besar tersebut dan akan dicari tahu untuk apa.

Walaupun sudah disita oleh penyidik, kata dia, namun yang menentukan tetaplah hakim apakah nanti akan dirampas untuk negara atau dikembalikan kepada yang bersangkutan, sebab nanti di persidanganan tentu saksi akan membawa bukti mengapa menerima dan mempunyai hak nerima uang tersebut.

Sebelumnya, Brigita mengakua uang yang diterimanya itu merupakan bentuk apresiasi Ricky Ham Pagawak kepada dirinya atas profesinya sebagai presenter, bahkan Ricky meminta saran terkait strategi komunikasi publik dan lainnya. Tak hanya itu, dirinya dan Ricky berteman. (eds)