Sentimen
Positif (99%)
24 Feb 2023 : 06.25
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Banyuwangi

Partai Terkait
Tokoh Terkait

Festival Nelayan Tangguh, Bangun Ekonomi Banyuwangi dari Sektor Perikanan

Beritajatim.com Beritajatim.com Jenis Media: Politik

24 Feb 2023 : 06.25
Festival Nelayan Tangguh, Bangun Ekonomi Banyuwangi dari Sektor Perikanan

Banyuwangi (beritajatim.com) –  Pemkab Banyuwangi menggelar Festival Nelayan Tangguh yang bertujuan untuk mengangkat potensi perikanannya.

Macam-macam program demi untuk peningkatan sektor perikanan ditunjukkan dan tampil menarik di Pantai Grand Watu Dodol (GWD) Banyuwangi.

Diantaranya, ada budidaya perairan, produk olahan, hingga kreativitas para nelayan. Termasuk upaya konservasi terumbu karang, pengelolaan sampah pesisir, dan masih banyak lainnya.

“Festival ini adalah bentuk apresiasi Pemkab untuk para nelayan yang telah berkontribusi besar terhadap perekonomian dan pembangunan Banyuwangi. Sekaligus menjadi ajang promosi untuk memasarkan potensi perikanan Banyuwangi,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang hadir secara virtual.

Banyuwangi yang memiliki panjang garis pantai yang mencapai kurang lebih 350 km, membuat pemerintah terus melakukan intervensi program. Tujuannya untuk optimalisasi sektor perikanan baik dari sisi SDM hingga penguatan ekonominya.

Mulai, melakukan konservasi ekosistem laut, pengembangan pariwisata, hingga membantu perekonomian daerah.

Banyuwangi juga berkomitmen mendukung penguatan kelembagaan yang dinilai cukup penting untuk kemandirian nelayan.

“Dengan status kelembagaan yang jelas nelayan akan mudah mengakses permodalan melalui perbankan. Inilah yang terus kita dorong, selain kita juga terus mengimbau agar nelayan juga melakukan pengurusan ijin kapal,” harap Ipuk.

Ipuk juga mendorong agar nelayan terus mencari celah diversifikasi usaha. Tak hanya bergantung pada penangkapan ikan, nelayan juga diharapkan bisa mengolah produk turunannya, seperti bakso, nugget, kerupuk, siomay, dan lainnya.

“Dengan diversifikasi usaha, nelayan akan lebih survive. Saat tidak bisa melaut karena cuaca ekstrem, keluarga nelayan tetap bisa bertahan dari usaha sampingan ini,” ujar Ipuk.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Banyuwangi Alief Rachman Kartiono menjelaskan, rangkaian kegiatan ini digelar sejak beberapa bulan lalu. Adapun rangkaian kegiatannya meliputi, lomba video kreatif Kelompok Usaha Bersama (KUB), camp nelayan, dan out bond antar KUB, kelompok masyarakat pengawas (Pokmaswas), kelompok budidaya perikanan dan (Pokdakan).

Ada juga pameran potensi perikanan tangkap, pameran potensi budidaya air tawar dan payau, pameran dan bazar produk olahan perikanan, dan masih banyak lainnya.

Selain itu, juga ditampilkan beragam keunggulan nelayan Banyuwangi. Mulai dari sisi kelembagaan, budaya konservasi, akses permodalan, diversifikasi usaha, dan ketangguhan informasi dalam melihat kondisi cuaca,spot ikan, hingga pemasaran hasil tangkapan.

“Pemkab bekerja sama dengan banyak pihak untuk mendorong SDM nelayan daerah. Di antaranya dengan Aruna dan BMKG. Kita juga didukung Food Agriculture Organization (FAO) dari PBB yang mendampingi ibu-ibu nelayan membuat berbagai produk olahan ikan,” kata Alief. ***

Sentimen: positif (99.9%)