PIKIRAN RAKYAT - Partai Golkar menegaskan sudah merestui Zainudin Amali yang mundur dari jajaran Kabinet Indonesia Maju usai terpilih sebagai Wakil Ketua Umum PSSI periode 2023-2027.

Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono mengatakan, partainya menghargai keputusan Zainudin Amali yang ingin lebih fokus membenahi sepak bola Indonesia.

"Ya enggak mungkin kalau enggak merestui, sudah sikap politik beliau dan juga keputusan beliau, karena apa? Karena Pak Zainudin Amali sudah mendapatkan tugas yang sangat penting untuk membereskan PSSI," ujar Dave.

Ia menyadari bahwa selama ini PSSI memiliki banyak permasalahan baik secara internal dan eksternal, sehingga perlu dilakukan pembenahan secara induk organisasi dalam lembaga tersebut.

Baca Juga: Besok PKS Kabarnya Bakal Umumkan Bacapres Hasil MMS VIII

"Karena kita lihat PSSI banyak permasalahan internal, eksternal, baik di liga-liga, pembinaan klub, segala macam. Nah, ini membutuhkan fokus besar, makanya itu pak Zainudin mengambil satu sikap dan juga menerima penugasan dari presiden untuk menyelesaikan kemelut-kemelut yang ada," ujarnya sebagaimana dikutip dari Antara pada Selasa, 22 Februari 2023.

Sementara itu, terkait figur pengganti posisi Menpora berikutnya Dave enggan berspekulasi maupun menyebutkan nama yang cocok menggantikan posisi Zainudin Amali. Pemilihan figur tersebut akan dipilih secara langsung oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartanto.

Terlebih Airlangga hingga saat ini belum menyapaikan responsnya kepada Presiden Jokowi terkait rencana mundurnya Zainudin Amali dari posisi Menpora.

"Biar nanti pada waktunya yang tepat Pak Airlangga sendiri yang umumkan. Jangan dari kami, jangan dari saya apalagi. Biar Pak Airlangga yang menyampaikan apa sikap dan keputusan presiden mengenai Pak Zainudin," kata Dave.

Baca Juga: Dave Laksono Soal Pemilu: Sistem Proporsional Tertutup atau Terbuka, Golkar Tetap Survive

Selain itu Dave menilai hanya presiden yang memiliki keputusan posisi tersebut kembali diberikan kepada Partai Golkar atau pada partai lain.

"Presiden yang bisa menentukan apakah itu dikasih ke Golkar atau ke yang lain, kami enggak bisa memaksakan. Presiden itu engga boleh di-dave (setir) kepada satu keputusan, dia harus dari kemauannya beliau sendiri," katanya.

Sebelumnya, Zainudin Amali mengatakan sudah membicarakan langsung terkait rencana kemunduran dirinya dari kabinet Indonesia Maju.

Jokowi pun sudah memberikan izin kepada Zainudin Amali yang ingin lebih konsentrasi dalam mengurus permasalahan sepak bola di Indonesia.***