Haka Astana melepas peserta Jalan Nordic dalam rangka HUT ke-3 KJNI Jogja Istimewa di Kompleks Museum Pangeran Diponegoro Yogya, Rabu (22/2/2023) (foto: abrar)

Krjogja.com - YOGYA - Komunitas Jalan Nordic Indonesia (KJNI) Jogja Istimewa memperingati HUT ke-3 tahun 2023 yang dipusatkan di Sasana Krida Pendopo Monumen Pangeran Diponegoro, Jalan HOS Cokroaminoto TR III/430 Tegalrejo, Yogya, Rabu (22/2/2023).

Kegiatan cukup meriah dan semarak, selain ada kegiatan senam dan jalan Nordic (pakai tongkat), juga ada acara hiburan lain seperti tarian-tarian, nyanyian spontanitas dari peserta berbagai komunitas Nordic yang ikut event ini dan pembagian door prize bagi peserta yang beruntung.

Khusus untuk penyelenggaraan kegiatan senam dan jalan Nordic diikuti lebih dari 500 peserta. Mereka berasal dari kelompok-kelompok KJNI yang ada di DIY, Solo dan Cepu.

Khusus untuk jalan Nordic pemberangkatan start dilakukan penasehat KJNI Jogja Istimewa Irjen Pol (Purn) Drs RM Haka Astana Mantika Widya SH yang juga mantan Kapolda DIY didampingi Ketua KJNI Jogja Istimewa Lukman Kudonarpodo SH MIR.

Selain itu, peringatan HUT ke-3 KJNI Jogja Istimewa tahun ini, yang dihadiri mantan Bupati Bantul Hj Sri Surya Widati (Bu Idham) juga ditandai pemotongan tumpeng oleh Lukman, yang potongan tumpengnya diberikan kepada Haka Astana dan perwakilan KJNI Pusat, Sumartoyo.

Lukman Kudonarpodo mengatakan, anggota KJNI Jogja Istimewa saat ini berjumlah 590 orang dari 12 komunitas, tapi yang ikut dan yang hadir dalam peringatan pelaksanaan HUT ke-3 yang dipusatkan Pendopo Moseum Pangeran Diponegoro berjumlah 520 orang.

Masih ditambah lagi dengan peserta yang dari KJNI Solo dan Cepu. "Peserta dari KNJI Solo dan Cepu sifatnya mereka kita undang," ujar Lukman.

Menurut Lukman, sebenarnya KJNI Jogja Istimewa diresmikan 2 Februari 2020, tapi untuk peringatan kali ini waktunya mundur.

"Ada yang membanggakan dengan diresmikannya KJNI Jogja Istimewa, setiap tahunnya cabang dan kelompoknya bertambah. Direncanakan November 2023 mendatang di KJNI Solo akan diadakan kegiatan jalan Nordic yang bakal diikuti ribuan peserta untuk mendapatkan MURI," terang Lukman.

Dengan adanya KJNI Jogja Istimewa mendapat tanggapan positif dari peserta Krismiyanto yang tergabung dalam kelompok Nordic Danurejan dan sekitarnya (Dansek).

"Jalan Nordic cocok untuk orang lanjut usia (lansia) dan juga untuk anak-anak muda. Pasalnya dengan jalan Nordic, dapat membantu berjalan lebih ringan dan semua anggota tubuh, yaitu kaki, tangan dan badan bergerak semua," tutur Krismiyanto.

"Dengan menjadi komunitas Jalan Nordic, bisa untuk refreshing, karena kegiatannya bisa juga dilakukan di tempat wisata. Suasananya jadi gembira, karena banyak teman, tambah persaudaraan. Yang dulunya tidak saling kenal, dengan mengikuti kegiatan KJNI ini, kita saling kenal. Menjadi kelompok KJNI tidak mengenal batas usia, dari usia 17 tahun hingga 80 tahun," pungkas Krismiyanto. (Rar)