Badung, CNBC Indonesia - Indonesia akan mengantongi pendanaan senilai US$ 20 miliar atau sekitar Rp 311 triliun (asumsi kurs Rp 15.564 per US$).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Luhut B. Pandjaitan menuturkan pendanaan ini dimaksudkan untuk mempercepat transisi energi di Tanah Air. Adapun, pendanaan ini masuk ke dalam mekanisme Just Energy Transition Partnership (JETP) untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE).

-

-

"Dalam waktu enam bulan, pemerintah Indonesia akan memimpin rencana kerja sama ini...program transisi energi Indonesia ini akan dimobilisasi oleh PT SMI," ungkap Luhut.

Artinya, PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) akan menjadi satu-satunya financing manager dalam skema ini. Tidak hanya, menjadi financing manager dari JETP, PT SMI tercatat Energy Transition Mechanism (ETM) Country Platform Manager.

PT SMI adalah BUMN berstatus special mission vehicle (SMV) di bawah Kementerian Keuangan. Menurut Luhut, nantinya pembiayaan ini akan dijalankan dalam bentuk Publik Private Partnership (PPP).

Climate Counselor to The Secretary at US Department of The Teasury John Morton mengungkapkan bahwa Jepang dan AS yang serta Norwegia dalam enam bulan ke depan akan membantu Indonesia membuat rencana investasi komprehensif.

Hal ini, menurutnya, dilakukan untuk membantu Indonesia target pengurangan emisi 7 tahun lebih awal dan juga memaksimalkan penggunaan energi baru dan terbarukan. Sekaligus, langkah bersejarah ini, akan membantu Indonesia mencapai target net zero 10 tahun lebih awal, dari 2060 menjadi 2050.

-