Sentimen
Bijak Bersosmed, Legislator Ingatkan Bahaya Jejak Digital
Jawapos.com Jenis Media: Nasional
JawaPos.com – Anggota Komisi I DPR A. Rizki Sadiq mengatakan, tingginya penggunaan media digital masyarakat, menjadikan beberapa kasus terjadi, baik penipuan, pencemaran nama baik, fitnah, maupun komentar-komentar jahat.
“Masyarakat pengguna digital terkadang terbawa suasana untuk kemudian ikut-ikutan terhadap apa yang dilakukan oleh orang lain. Tanpa sadar kita mengekspos diri kita dan data pribadi, serta menyakiti orang lain,” kata Rizki Sadiq dalam Webinar Ngobrol Bareng Legislator, Rabu (22/2).
Rizki Sadiq juga mengatakan, terkadang masyarakat secara tidak sadar over sharing sehingga dapat merugikan diri sendiri.
“Jejak digital itu tidak bisa dihapus, untuk menghapus itu maka kita harus memperbanyak berita-berita yang lain yang positif, sehingga jejak digital kita yang negatif tertutup,” ucapnya.
Sementara, Sakhna Fawatihul Bilad sebagai seorang Public Figure mengatakan, kasus tersebut diakibatkan oleh kurangnya kehati-hatian pengguna digital dalam melindungi data pribadi, menyebarkan informasi, maupun berkomentar.
“Sesungguhnya jejak digital merupakan kumpulan jejak dari semua data digital yang telah kita lakukan, jika jejak digital yang ditinggalkan negatif, maka akan menjadi bom waktu di kemudian hari,” kata Sakhna.
“Karena itu, yang harus kita lakukan adalah memeriksa jejak digital kita, lihat apakah jejak yang kita tinggalkan dapat merugikan bagi diri atau orang lain. Jika negatif maka segeralah hapus atau sembunyikan, selanjutnya adalah bijak sebelum menulis, perhatikan perangkat mobile, dan bangun citra diri yang positif,” ucapnya.
Selain itu, pegiat Sosial Media, Siti Maidina Herdiyanti mengatakan, masyarakat harus lebih hati-hati dalam mengunakan media sosial.
“Kita harus bisa memanfaatkan tools dari media sosial dan internet semaksimal mungkin, artinya kita harus membagikan hal-hal yang positif untuk masa depan kita,” kata Maidina.
Editor : Eko Dimas Ryandi
Sentimen: negatif (88.6%)