PRFMNEWS - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyerahkan bantuan hasil donasi para donatur untuk tambahan biaya pengobatan rumah sakit kepada para penerima manfaat (PM) di Balai Sosial Wyata Guna, Kota Bandung, Selasa 21 Februari 2023.

Mensos yang akrab disapa Risma itu mengatakan bantuan dari para donatur yang terkumpul melalui platform Kitabisa.com ini diberikan untuk biaya operasional ke rumah sakit bagi penerima manfaat yang berdomisili di Jawa Barat.

Selain itu, Mensos Risma menyebut bantuan hasil donasi secara online tersebut dapat membantu biaya pengobatan PM yang tidak di-cover oleh BPJS Kesehatan.

Baca Juga: Ke Bandung, Mensos Risma Salurkan Bantuan Hasil Donasi Masyarakat

Besaran bantuan pengobatan yang diberikan Mensos kepada tiap penerima manfaat di Balai Sosial Wyata Guna Bandung yaitu minimal Rp70 juta.

"Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada para donatur dan para orang orang baik di sana yang memberikan sumbangsihnya untuk anak-anak kita, yang saat ini macam-macam sakitnya," ujar Risma, dikutip prfmnews.id dari ANTARA.

Risma memastikan pula bahwa para PM yang mendapat bantuan tambahan tersebut sudah mendapat dukungan pengobatan dengan BPJS Kesehatan.

Baca Juga: Bupati Usul Fly Over Bojongsoang, Ridwan Kamil: Siapkan Kajian, Masukan ke Bapeda, Sederhana

Namun mereka masih butuh uang lebih untuk kebutuhan makanan bernutrisi lainnya juga guna menebus obat-obat yang belum tercakup dalam BPJS Kesehatan.

Selain bantuan uang, terang Risma, Kementerian Sosial juga turut memberikan dukungan berupa fasilitas antar jemput pengobatan.

Ditambah pula fasilitas penginapan untuk singgah bagi PM yang memang hanya bisa dirawat di rumah sakit di kota besar sekitar Jakarta dan Bandung sehingga sulit untuk pulang pergi.

Baca Juga: Kendalikan Inflasi, Pemerintah dan Bank Indonesia Sepakati 5 Langkah Strategis

Diuraikan Risma, upaya memperoleh data PM yang berhak mendapatkan bantuan tersebut yaitu melalui media scanning terhadap sejumlah media massa dan media sosial oleh Kemensos.

Menurutnya, pihaknya setiap hari melakukan media scanning pada 5-10 media untuk menemukan masyarakat yang membutuhkan pertolongan pengobatan.

"Ini nggak pakai prosedur, ini langsung kita tangkap begitu ada teman-teman media muat lalu langsung kami datang ke sana. Enggak pakai prosedur apa-apa," terangnya.***