Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Surabaya, Gresik, Lamongan, Solo
Tokoh Terkait
Yuhronur Efendi
Bupati Lamongan Ungkap Integrasi Penanganan Banjir Bengawan Jero dan Tantangannya
Beritajatim.com Jenis Media: Politik
Lamongan (beritajatim.com) – Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengungkapkan tentang integrasi penanganan banjir di sungai Bengawan Solo yang melewati Kabupaten Lamongan. Menurutnya, ada berbagai tantangan dalam penanganan DAS (Daerah Aliran Sungai) Bengawan Solo di hilir.
“Beberapa tantangan ini seperti belum terpadunya sistem pembangunan dan pola operasi berkelanjutan lintas sektoral dan masih bersifat parsialnya penanganan dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi bencana tahunan,” ujar Bupati Yuhronur, dalam forum komunikasi yang digelar Komisi D (Pembangunan), DPRD Jatim.
Oleh karenanya, sebagai solusinya, orang nomor satu di Lamongan ini berharap, fungsi kelembagaan TKPSDA (Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air) dapat dimaksimalkan. “Juga dengan meningkatkan koordinasi serta menyepakati pedoman kesiapsiagaan bencana,” imbuhnya.
Selain itu, Bupati yang biasa dipanggil Pak YES ini menyebutkan, terdapat simpang siur kewenangan dalam penanganan dampak Sungai Bengawan Solo. Sehingga berdampak pada lambatnya penyelesaian permasalahan tahunan, di antaranya banjir dan kekeringan.
Pihaknya menegaskan, untuk menangani hal tersebut maka perlu adanya semacam integrasi penanganan dengan satu pintu penyelesaian bersama, one river one plan integrated management.
Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi saat menjadi narasumber di Forum komunikasi yang digelar DPRD Jatim, pada Selasa (22/11/2022), di Hotel Grand Mercure Surabaya.“Kami usulkan ada semacam integrasi penanganan, ada satu pintu di dalam penanganan itu, sehingga kita bisa menyelesaikan bersama, karena dengan pola one river one plan integrated management, satu manajemen yang terintegrasi ini akan menimbulkan pola yang harmonis antara Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Provinsi, dan BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Bengawan Solo,” tandasnya.
Lebih lanjut, Pak YES menjelaskan, berbagai upaya telah dilakukan Pemkab Lamongan dengan mengoptimalkan sumberdaya yang dimiliki, namun pada hakikatnya kewenangan terkait Bengawan Jero merupakan kewenangan dari BBWS atau perintah pusat.
“Meski beberapa kali terbentur dengan kewenangan yang bukan milik daerah, Pemkab terus bergerak dengan mengoptimalkan apa yang dapat dilakukan oleh daerah agar permasalahan Bengawan Jero ini dapat segera ditangani,” bebernya.
Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi saat menjadi narasumber di Forum komunikasi yang digelar DPRD Jatim, pada Selasa (22/11/2022), di Hotel Grand Mercure Surabaya.Tak cukup itu, Pak YES juga mengaku telah mendengarkan aspirasi dan curhatan dari sejumlah kepala desa yang berada di daerah yang menjadi jujugan banjir di tiap tahunnya, salah satunya Bakti dari Kecamatan Turi yang mengapresiasi usaha yang dilakukan Pemkab.
Kendati demikian, tambah Pak YES, masih terdapat sejumlah kendala, termasuk lambatnya penyampaian logistik. Oleh sebab itu, pihaknya memastikan, akan mengupayakan persiapan logistik lebih awal di tahun ini.
“Insya Allah tahun ini kita persiapkan lebih awal terkait logistik. Saya juga berharap pada Pemerintah Provinsi dan Pusat terkait simpang siur penanganan Bengawan Solo, jangan sampai dalam masalah kedaruratan ini kita harus melalui birokrasi yang panjang dan sulit. Terkait kewenangan ini, ketika dalam keadaan darurat, saya harap dapat kita kesampingkan semua dan kita fokus pada penanganan bencana yang dihadapi oleh masyarakat,” jelasnya.
Sekadar diketahui, apa yang disampaikan oleh Bupati Yuhronur di atas ia sampaikan saat menjadi narasumber dalam Forum komunikasi bertajuk “Pengelolaan dan penanganan banjir Sungai Bengawan Solo dan Sungai Brantas di Jawa Timur”.
Selain Bupati Yuhronur, hadir pula dalam kesempatan ini, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani yang juga menjadi narasumber dan menyampaikan materi terkait penanganan dan pengelolaan banjir di Kabupaten Gresik, Selasa (22/11/2022) kemarin. [riq/but]
Sentimen: negatif (79.5%)