Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Blitar, Sukoharjo
Tokoh Terkait
Arifin
AKBP Argowiyono
10 Saksi Diperiksa Pasca Ledakan Blitar, Kapolres: Ada Tetangga, Keluarga dan Pak RT
Jitunews.com Jenis Media: Nasional
Polisi langsung memeriksa 10 orang saksi Pasca terjadinya ledakan yang diduga disebabkan oleh petasan
BLITAR, JITUNEWS.COM- Ledakan dahsyat terjadi di Dusun Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur pada Minggu malam sekitar pukul 22.30 WIB.
Polisi langsung memeriksa 10 orang saksi Pasca terjadinya ledakan yang diduga disebabkan oleh petasan dari satu rumah warga yang bernama Darman
Kapolres Blitar Kota, AKBP Argowiyono mengatakan setidaknya ada 5-10 saksi yang diperiksa oleh Kepolisian. Saksi-saksi yang diperiksa adalah warga setempat mulai dari tetangga, keluarga sampai ketua RT.
Fakta Terbaru Ledakan di Asrama Brimob Sukoharjo, Anggota Polisi yang Jadi Korban Pernah Razia Bahan Peledak
"Petugas gabungan dari berbagai fungsi Kepolisian masih melakukan olah TKP. Hingga kini, 10 orang telah diperiksa sebagai saksi," ujar Argo saat dihubungi Jitunews.com, Selasa (21/2/2023).
Dalam hal ini, Argo mengatakan dari perkembangan yang didapat Tim Olah TKP dan Tim Jibom Sat Brimob Polda Jatim menemukan puntung rokok serta 3 panci besar yang diduga sebagai wadah bahan peledak atau black powder di sekitar pusat ledakan.
"Selain menemukan panci Tim Jibom Satbrimob Polda Jawa Timur juga menemukan adanya puntung rokok di area episentrum atau pusat ledakan," tuturnya.
Argo menambahkan dugaan ledakan hebat ini dipicu 3 korban meninggal yaitu Arifin, Widodo dan Wawa yang merokok saat berada di tempat penyimpanan black powder.
"Ledakan ini diduga dipicu rokok yang dihisap oleh para korban meninggal dunia. 3 korban meninggal tersebut dikenal warga sebagai perokok," tuturnya.
Dalam hal ini, Argo menyampaikan hasil analisa oleh Tim Jibom Satbrimob Polda Jatim. Ledakan dari 3 panci bubuk mesiu tersebut bersifat Low Explosive.
Menurutnya Low Explosive yang dimaksud bukanlah berdaya ledak rendah melainkan bahan peledak yang mudah terbakar, bahkan dengan pemicu sederhana.
"Hal ini berbeda dengan High Explosive yang dalam penggunaannya harus menggunakan detonator atau pemicu khusus," tuturnya.
Sementara kasus di Ponggok, ledakan Low Explosive mampu menimbulkan kerusakan hebat karena diperkirakan kuantitas bubuk mesiu yang sangat banyak.
Menurutnya 3 panci bubuk mesiu tersebut meledak 3 kali berturut-turut. Ledakan ini terdiri atas 2 ledakan besar dan satu ledakan kecil serta meninggalkan lubang di tanah dengan diameter 2 meter dengan kedalaman setengah meter.
Kendati demikian, Argo belum bisa menyimpulkan secara detil berat black powder yang tersimpan dalam 3 panci di rumah Darman. Saat ini polisi masih fokus melakukan penyelidikan di lokasi kejadian.
Argo mengatakan bahwa tubuh ketiga korban hancur akibat ledakan tersebut, hanya Darman yang masih utuh karena saat terjadinya ledakan ia berada di teras rumah.
"Berdasarkan temuan di lapangan, petugas masih menemukan sisa bubuk sulfur yang menjadi campuran dalam membuat petasan atau mercon," pungkasnya.
Ledakan di Asrama Brimob Sukoharjo Diduga karena Kelalaian, Kapolda Bakal Periksa KorbanSentimen: negatif (100%)